Walaupun gratis bukanlah identik dengan sikap ikhlas setidaknya dengan gratis tersebut dapat menyelamatkan generasi-generasi bangsa ini dari kebodohan dan telah membantu mereka yang tidak bisa merasakan duduk dan belajar di lembaga pendidikan formal yaitu sekolah atau madrasah.Â
Ada seorang guru PAI tapi mahir dalam hal MM, ataupun Bahasa Inggris, atau minimal mengajar baca tulis al-Qur’an, buka tempat-tempat belajar seperti majlis ta’lim, ataupun lembaga nonformal lainnya, ajarkan keahlian tersebut kepada anak didik dengan ikhlas tanpa bayaran.Â
Disinilah posisi ikhlas yang saya maksud, sehingga bisa menjadi amal jariyyah bagi guru tersebut, karena jika anak didik paham akan apa yang diajarkan, mereka akan mengajarkanya ke orang lain secara terus menerus dan pahala mereka mengajarpun akan juga mengalir kepadanya. Dan satu hal yang paling besar yaitu Secara tidak langsung guru tersebut telah menanamkan sifat ikhlas kepada mereka.
Dari artikel ini dapat disimpulkan bahwa menjadi seorang guru khususnya guru PAI harus memiliki sifat dasar yaitu Ikhlas. Sehingga segala pembelajaran dan pengajaran yang ia berikan semata-mata ingin meraih Ridho-Nya Allah Subhaanahu Wata’ala. Semoga artikel ini bermanfaat dan menyadarkan kita akan pentingnya sifat Ikhlas. Dan saya berharap kepada para guru khususnya guru PAI agar selalu menjaga keikhlasan dalam dirinya. Lebih kurangnya saya mohon maaf. Wallahu A’lamu Bi Showaab. Wassalamu ‘Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. :)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H