Mohon tunggu...
Alkaf Prayoga
Alkaf Prayoga Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa Jurusan Komunikasi & Penyiaran Islam

Ghost Writer

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Balik Tirai Ilmu II

2 Agustus 2024   19:01 Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:05 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kaff Yushandria (Dokumentasi Pribadi)

Dengan artefak di tangan, Chandra dan Yuli melanjutkan perjalanan mereka di kota futuristik. Mereka menemukan bahwa artefak tersebut dapat memproyeksikan gambar-gambar dari masa lalu dan masa depan. Dengan bantuan artefak, mereka mulai melihat visiun-vision yang menunjukkan berbagai kemungkinan hasil dari tindakan mereka.

Salah satu proyeksi menunjukkan Bologna yang terbakar, menunjukkan kemungkinan masa depan yang suram. Proyeksi lainnya menunjukkan sebuah penyelidikan yang melibatkan penemuan mereka tentang kebenaran universal dan keberadaan.

"Ini semua sangat membingungkan," kata Yuli sambil memandangi proyeksi. "Tapi kita harus mencari cara untuk mengubah hasil yang buruk ini."

Chandra mengangguk. "Kita perlu memahami apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari masa depan yang buruk dan menemukan kebenaran yang lebih besar."

Mereka akhirnya menemukan sebuah kuil tua di tengah kota yang tampaknya menjadi pusat pengetahuan dan kebijaksanaan. Di dalam kuil tersebut, mereka menemukan sebuah teka-teki terakhir yang harus mereka pecahkan untuk menyelesaikan perjalanan mereka. Teka-teki tersebut tertulis dalam bahasa kuno yang mirip dengan bahasa yang mereka temui sebelumnya.

"Apa yang tidak dapat diubah tetapi mempengaruhi segala sesuatu, dan semakin banyak kamu berusaha memahami, semakin banyak orang yang kamu temui?"

Chandra dan Yuli berpikir keras, mencoba menghubungkan teka-teki ini dengan apa yang mereka pelajari selama perjalanan mereka. Setelah berjam-jam berpikir dan mendiskusikan berbagai kemungkinan, Yuli akhirnya mendapatkan wawasan.

"Aku pikir penjelasannya adalah 'waktu'," kata Yuli. "Waktu adalah sesuatu yang tidak dapat diubah, tetapi mempengaruhi segala sesuatu dalam hidup kita. Dan semakin kita berusaha memahami waktu, semakin banyak orang yang kita temui."

Chandra setuju dengan Yuli dan mereka memutuskan untuk memasukkan jawaban mereka ke dalam mekanisme yang ada di kuil. Begitu mereka melakukannya, kuil mulai bergetar dan membuka sebuah portal yang sepertinya mengarah kembali ke Bologna.

Chandra dan Yuli melangkah melalui portal dan tiba kembali di Bologna, di tempat yang sama di mana mereka mulai. Namun, ada sesuatu yang terasa berbeda. Mereka menyadari bahwa waktu telah berlalu lebih cepat dari yang mereka bayangkan, dan dunia di sekitar mereka tampak sedikit berbeda dari sebelumnya.

Ketika mereka berjalan kembali ke kampus, mereka melihat bahwa beberapa hal telah berubah. Berita tentang proyek rahasia universitas dan informasi yang mereka temui selama perjalanan mereka sepertinya telah menghilang dari catatan. Mereka merasa seperti mereka adalah satu-satunya yang ingat tentang pengalaman mereka di Dimensi Pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun