Kisah Jembatan Tano Ponggol
Tano Ponggol mempunyai cerita tersendiri dalam perjalanan sejarah Pulau Samosir. Secara harfiah Tano Ponggol artinya adalah tanah yang dipenggal.
Sebelum jaman penjajahan Hindia Belanda, wilayah Samosir menjadi satu dengan daratan Pulau Sumatera. Sekitar 1905, Pemerintah Hindia Belanda memutuskan untuk menggali tanah sepanjang 1,5 km dari ujung lokasi Tajur sampai dengan Sitanggang Baru.
Penggalian ini dilakukan dengan cara kerja paksa yang melibatkan penduduk setempat. Mereka bekerja tanpa digaji, diawasi dengan ketat di bawah ancaman senjata api.
Kerja paksa tersebut berlangsung selama kurang lebih 3 tahun. Danau Toba sebelah utara dan sebelah selatan akhirnya tersambung menjadi kanal. Tidak ada lagi daratan yang menghubungkan Samosir dengan Sumatera.
Sejak itu muncul dua nama baru untuk tempat tersebut, yaitu Tano Ponggol atau tanah yang dipenggal yang memisahkan Samosir dengan daratan Sumatera dan nama Samosir kemudian berubah menjadi Pulau Samosir yang menjadi pulau terpisah yang dikelilingi Danau Toba.
Di atas kanal tersebut kemudian dibangun jembatan. Jembatan ini biasa disebut dengan nama jembatan Tano Ponggol.
Dalam perjalanan berikutnya, Tano Ponggol menjadi tempat yang populer sebagai tempat transit perdagangan hasil bumi dari Samosir seperti bawang, kacang dengan tujuan kota dagang kecil yaitu Haranggaol dan Tigaras.
Pada tahun 1982 jembatan Tano Ponggol mulai dibeton dan dibangun dengan panjang 20 meter. Sayang, posisi jembatan dan kondisi kanal yang semakin dangkal sehingga tidak memungkinkan kapal besar melalui kanal tersebut.
Wajah Baru Jembatan Tano Ponggol
Tahun 2022 nanti, jembatan ini akan mempunyai wajah baru. Saat ini pembangunan di lingkungan jembatan tersebut tengah dikebut untuk mendukung pengembangan kawasan wisata Danau Toba yang telah ditetapkan oleh Presiden RI sebagai satu di antara 5 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Prioritas dan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) bersama dengan Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Manado-Likupang-Bitung.