Waktu itu, semua pembukuan tabungan masih dilakukan secara manual. Tiap minggu kami merekap jumlah penabungan dan pengambilan, lalu mencocokkan dengan catatan dari Bank BTN. Jika jumlah penabungan lebih banyak, maka kami harus melakukan settlement ke pihak BTN. Sebaliknya jika jumlah pengambilan lebih banyak, maka pihak BTN yang harus melakukan settlement ke Kantor Pos.
Pekerjaan itu saya jalani hampir setahun. Secara garis besar semuanya lancar. Pihak BTN sangat open dan care dengan masalah pencocokkan data dan penyelesaian pembayaran. Tidak boleh ada selisih, meskipun hanya 1 rupiah.
Di Solo, alhamdulillah saya juga bisa membeli rumah kecil dengan cara over kredit melalui BTN. Ceritanya, waktu itu ada seorang teman yang kebetulan juga menjadi pegawai BTN ingin menjual rumahnya karena dia harus pindah mengikuti tugas suami ke tempat lain.
Saya dan istri langsung cocok begitu melihat rumah yang dijual tersebut. Saya langsung melakukan akad kredit dengan harga over kredit dan cicilan yang relatif murah dan terjangkau. Saat itu, setiap bulan saya harus mengangsur sekitar 95 ribu rupiah. Saat itu, kayaknya hanya BTN yang menyalurkan kredit untuk KPR.
Sayang, saya tidak sempat menempati rumah tersebut karena beberapa bulan setelah membelinya, saya mendapat penugasan ke kota lain. Rumah tersebut akhirnya saya jual dan saya belikan rumah baru di tempat yang saya tinggali sekarang di Depok.
Tetap Setia Â
Sampai sekarang saya masih setia menggunakan BTN. Saat ini saya memegang rekening tabungan E-Batara Pos yang setiap bulan digunakan untuk membayar gaji lewat payroll BTN.
Sampai sejauh ini semuanya berjalan lancar. Bahkan, dibanding beberapa bank besar lain, gaji saya kadang lebih cepat masuknya ke rekening BTN. Kalau beberapa teman harus menunggu sampai sore hari, melalui BTN, biasanya pada jam 11 setiap awal bulannya gaji saya biasanya sudah masuk.
Dari gaji yang masuk tersebut kemudian langsung saya distribusikan ke berbagai pos pengeluaran. Untuk jatah bulanan dua anak saya yang sedang belajar di Semarang dan Solo, membayar berbagai tagihan, top-up Gopay untuk mobilitas saya dari satu tempat ke tempat lain dan juga saya ambil tunai untuk keperluan sehari-hari istri saya.