Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Wisata Kota Medan

22 Januari 2018   11:19 Diperbarui: 22 Januari 2018   12:01 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta bandara yang nyaman (Dokpri)
Kereta bandara yang nyaman (Dokpri)
Begitu masuk bangunan tersebut kita akan menjumpai loket pembelian tiket kereta. Tempat pemberangkatan kereta, terletak di belakang gedung dan dilapisi dengan kaca.

Masjid Raya Al Mashun Medan

Tempat ini termasuk daftar wajib tempat yang saya kunjungi. Kebetulan hotel yang saya tempati letaknya tidak jauh dari masjid ini. Tinggal jalan kaki sekitar 300 meter.

Masjid yang terletak di Jalan Sisingamangaraja Medan ini dibangun pada tahun 1909, termasuk salah satu di antara tiga masjid tertua di Medan.

Premarkasanya adalah Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah sebagai pemimpin Kesultanan Deli memulai pembangunan Masjid Raya Al Mashun pada tanggal 21 Agustus 1906.

Masjid Raya Al Mahsun yang megah (Dokpri)
Masjid Raya Al Mahsun yang megah (Dokpri)
Masjid berbentuk segi delapan ini memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat. Gaya arsitekturnya gabungan antara arsitektur khas Timur Tengah, India dan Spanyol.

Keseluruhan pembangunannya menghabiskan dana sebesar satu juta Gulden. Sultan sengaja membangun masjid kerajaan ini dengan megah. Pendanaan pembangunan masjid ini ditanggung sendiri oleh Sultan, namun konon Tjong A Fie, tokoh kota Medan dari etnis Tionghoa yang sezaman dengan Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah turut berkontribusi mendanai pembangunan masjid ini.

Bangunan ini didominasi warna putih dengan paduan warna hijau muda, masih terlihat anggun, megah dan kokoh.

Istana Maimun

Dari Masjid Raya Al Mashun, saya kemudian melanjutkan perjalanan ke Istana Maimun yang letaknya hanya sekitar 200 meter di sebelah barat masjid. Dibanding masjid raya, bangunan Istana Maimun terihat lebih sederhana. Ini sejalan dengan prinsip sultan bahwa masjid yang dia bangun harus lebih megah daripada istana tempat dia bertahta.

Istana Maimun yang treletak di Jalan Brgjend katamso ini juga didirikan oleh Sultan Ma'moen Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Istana ini dibangun pada 26 Agustus 1888 dan baru diresmikan pada 18 Mei 1891.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun