Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Artikel Utama

Mungkinkah "Pasar Kaget" Jadi Salah Satu Pembunuh Mal?

12 November 2017   18:42 Diperbarui: 13 November 2017   17:33 5156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana mal yang sepi (Dokpri)

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani, menilai fenomena tutupnya sejumlah gerai pusat perbelanjaan modern merupakan sebuah anomali karena dari tak sejalan dengan kondisi pertumbuhan ekonomi RI.

Data makro ekonomi nasional masih bagus-bagus saja. Ekonomi juga masih tumbuh walaupun tidak seperti yang direncanakan. Dari segi cadangan devisa naik, penurunan suku bunga semuanya menunjukkan angka yang bagus. Tetapi ternyata di lapangan kondisinya lain.

Sementara Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukito, menyebut tutupnya mal tersebut merupakan hal biasa dalam sebuah bisnis dan tidak ada hubungannya dengan daya beli masyarakat.

Pengalaman pribadi

Saya tidak ingin berdebat lebih jauh soal masalah tutupnya banyak mal tersebut. Saya hanya ingin menceritakan pengalaman pribadi soal naik turunnya hubungan saya (sekeluarga) dengan mal yang berada di Depok.

Dulu, sekitar sepuluh tahun lalu, paling tidak sebulan sekali kami pergi ke mal untuk berbelanja bulanan.  Di mal  kami bisa membeli belanjaan bulanan dalam satu tempat. Selain itu kami juga ingin sesekali mengajak anak-anak untuk makan bersama.

Namun dari waktu ke waktu, frekuensi kunjungan ke mal semakin berkurang. Anak-anak mulai beranjak remaja, mereka punya kesibukan masing-masing sehingga sudah tidak mau di ajak belanja. Barang-barang kebutuhan yang dulu biasa kami beli di mal juga sudah banyak dijual di warung atau mini mart yang banyak muncul di dekat rumah kami.

Di samping itu, pada setiap akhir pekan kemacetan di Depok semakin menjadi-jadi. Kalau pada hari biasa, perjalanan dari rumah ke mal terdekat bisa ditempuh dalam waktu 20 menit, maka pada akhir pekan bisa memakan waktu lebih dari satu jam. Pergi ke mal yang pada awalnya untuk bersantai justru menjadi hal yang sangat menyebalkan.

Pasar Kaget, salah satu pembunuh mal?

Dalam kadar tertentu, menurut saya bisa jadi ya. Saat ini banyak orang, termasuk saya, ingin menghabiskan akhir pekan dengan santai. Mereka tidak ingin kegiatan akhir pekan masih dipenuhi dengan kemacetan karena hal tersebut sudah mereka temui pada hari Senin hingga Jumat.

Ondel-ondel, salah satu hiburan di pasar kaget (Dokpri)
Ondel-ondel, salah satu hiburan di pasar kaget (Dokpri)
Salah satu tempat yang cocok untuk menikmati kesantaian pada setiap akhir pekan adalah jalan-jalan di pasar kaget. Di pasar kaget mereka bisa berolahraga ringan dengan jalan-jalan bersama orang-orang tercinta, bisa berbelanja mencari berbagai barang kebutuhan, setelah itu bisa makan bersama dengan berbagai pilihan menu.

Yang jelas semuanya juga bisa didapat dengan harga yang lebih murah dibandingkan  dengan harga di mal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun