Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Pengalaman 11 Tahun Menggunakan Commuter Line

13 September 2016   14:58 Diperbarui: 13 September 2016   18:52 644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dilarang Bersandar Pada Pintu Otomatis (Dokpri)

Penambahan rute perjalanan dan gerbong juga terus dilakukan. Hingga akhir tahun 2015, KCJ telah mengoperasikan 988 rute perjalanan kereta per hari di wilayah Jabodetabek, dari sebelumnya 884 perjalanan. Selain itu KCJ juga terus berusaha menambah gerbong kereta. Dari yang sebelumnya 8 gerbong, menjadi 10 gerbong. Yang sudah 10 gerbong menjadi 12 gerbong terutama untuk jalur dan jam padat penumpang. Untuk bisa menampung rangkaian 12 gerbong tersebut, saat ini tengah dilakukan proyek perpanjangan peron di 16 stasiun. Pembenahan paling mendasar menurut saya adalah pada sterilisasi stasiun dan elektronisasi tiket.

Stasiun Palmerah, terlihat modern (Dokpri)
Stasiun Palmerah, terlihat modern (Dokpri)
Dengan pembenahan yang terus menerus tersebut, menjadikan CL sebagai moda transportasi terbaik di wilayah Jabodetabek. Murah, nyaman, anti macet dan sekali berangkat bisa mengangkut ribuan orang. Tak ada moda transportasi lain yang bisa menandingi CL ini.

CL Juga Responsif terhadap Masukan Pengguna

Selain melakukan berbagai pembenahan sesuai yang telah dirancang oleh perusahaan. KCJ juga terbuka dengan berbagai masukan dari para penggunanya.Pada tanggal 04 Februari 2014 saya pernah menayangkan sebuah gambar di pasangmata.detik.com tentang sticker yang dipasang di setiap pintu CL.

Perlu perbaikan tata bahasa (Sumber :pasangmata.detik.com)
Perlu perbaikan tata bahasa (Sumber :pasangmata.detik.com)
Terus terang, setiap kali membaca sticker tersebut saya merasa keki, terutama pada tulisan “Awas Tangan Kejepit” dan tulisan “Dilarang sandar dipintu automatic”.

Saya kemudian juga me-mention gambar tersebut ke akun twitter @kai121. Akun tersebut mengucapkan terimakasih atas masukan saya dan berjanji akan menyampaikan kepada bagian yang berkaitan. Di kolom komentar saya usulkan kalimat lain sebagai pengganti kalimat tersebut, yaitu “Awas Tangan Terjepit” dan “Dilarang Bersandar Pada Pintu Otomatis.”

Awas Tangan Terjepit (Dokpri)
Awas Tangan Terjepit (Dokpri)
Dilarang Bersandar Pada Pintu Otomatis (Dokpri)
Dilarang Bersandar Pada Pintu Otomatis (Dokpri)
Sayang kolom komentar di pasangmata.detik.com sudah tidak bisa saya buka. Tetapi saya sangat bergembira, ternyata sticker yang ditempel di atas pintu-pintu CL saat ini persis seperti kalimat yang saya usulkan.

Saya tidak tahu, apakah perubahan tersebut karena usulan saya atau dari yang lain. Yang jelas tampilan stickernya kini juga lebih kece dan kalimatnya juga lebih enak dibaca.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun