Mohon tunggu...
Al Johan
Al Johan Mohon Tunggu... Administrasi - Penyuka jalan-jalan

Terus belajar mencatat apa yang bisa dilihat, didengar, dipikirkan dan dirasakan. Phone/WA/Telegram : 081281830467 Email : aljohan@mail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bisnis Kurir Berbasis Aplikasi Vs Kurir Konvensional

16 Maret 2016   10:53 Diperbarui: 16 Maret 2016   11:05 736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mengikuti acara Kompasiana Nangkring iB Blogger Meet Up pada tanggal 5 Maret 2016 di Muamalat Tower Kuningan  Jakarta Selatan, saya sempat berjalan-jalan di kawasan segitiga emas Jakarta. Saat itu saya melihat banyak armada motor berseliweran dengan seragam ungu dan merah muda dengan memboncengkan tas atau barang di belakangnya.

Setelah saya amati lebih jauh, mereka ternyata pengantar kurir dari Etobee, sebuah startup bisnis kurir berbasis aplikasi yang baru di-launching akhir tahun lalu. Mereka terlihat begitu rapi dan sangat bersemangat mengantarkan barang-barang yang mereka bawa ke tujuan wilayah seputar pusat bisnis dan perkantoran di ibukota tersebut.

[caption caption="Etobee, layanan kurir berbasis aplikasi (Gambar : Etobee)"][/caption]

Kurir Berbasis Aplikasi

Selama ini, saya yakin sebagian besar kita sudah akrab dengan Go-Jek atau Grabbike, dua startup bisnis ojek online. Setelah sukses dengan layanan ojek online-nya, mereka kemudian juga merambah layanan lain, termasuk layanan penumpang dengan menggunakan kendaraan roda empat dan layanan kurir. Untuk layanan kurir, Go-Jek meluncurkan Instant Courier, sementara Grabbike meluncurkan GrabExpress.

[caption caption="Layanan Grabbike Express dan Instant Courier (Foto : Grabbike dan Gojek)"]

[/caption]

Namun, startup bisnis online yang hanya fokus pada layanan kurir sampai sejauh ini belum ada. Pasar inilah yang akan digarap oleh Etobee.  Etobee akan menghubungkan perusahaan logistik dengan pelanggan yang membutuhkan jasa pengiriman instan. Sven Milder, CEO dan salah satu pendiri Etobee, menjelaskan bahwa fokus utama Etobee ada pada jasa pengiriman barang. Selain menjalin kerjasama dari perusahaan e-commerce, Etobee juga membidik konsumen umum.

“Dengan aplikasi ini, pengguna dapat lebih mudah untuk melakukan pengiriman barang dimanapun dan kapanpun dengan beberapa sentuhan jari saja. Sistem kami secara otomatis akan mencari kurir terdekat yang tersedia dalam waktu kurang dari dua menit,” kata Sven sebagaimana dikutip dalam seluler.id.

Saat ini Etobee didukung 1000 armada kendaraan komersial yang terdiri dari motor, mobil van, dan truk. Selain di wilayah Jabodetabek, Etobee saat ini juga sudah beroperasi di Bandung, Yogyakarta dan Semarang.

Pintar, Sederhana & Mudah

Etobee atau layanan sejenisnya cukup mendapat sambutan dari masyarakat pengguna karena mereka mempunyai beberapa keunggulan. Antara lain layanan tersebut menggunakan aplikasi yang bisa diunduh ponsel dengan sistem operasi Android atau iOS. Hari gini, siapa sih yang tidak memegang ponsel dengan dua aplikasi tersebut ?

Cara memesan dengan aplikasi tersebut juga sangat mudah sesuai dengan keinginan. Barang kita akan dijemput di tempat yang telah disepakati dengan jam operasi yang lebih panjang. Etobee menyediakan layanan untuk same-day  dan next-day  setiap harinya sampai jam 21.00 malam.

Barang yang kita kirimkan juga dilindungi dengan asuransi jika dalam perjalanan terdapat rusak atau hilang. Di samping itu, kita juga dapat melakukan track & trace di sepanjang perjalanan. Kita bisa mengetahui dengan persis dimana posisi barang kita berada.

Keunggulan lain yang ditawarkan adalah tarif yang murah dan cukup fair. Selain itu kita juga bisa melakukan pembayaran secara cashless dari deposit yang kita setor. Setiap kali menggunakan jasa mereka, maka saldo kita akan terpotong.

Ancaman Bagi Perusahaan Kurir Konvensional

Layanan kurir berbasis aplikasi ini menurut saya juga cukup mengancam keberadaan layanan kurir konvensional. Untuk saat ini, kurir berbasis aplikasi tersebut mungkin belum dianggap sebagai ancaman serius bagi perusahaan kurir konvensonal karena layanan mereka masih terbatas di dalam kota atau paling meluas di beberapa kota tertentu saja. Tetapi dua tiga tahun mendatang, bukan tidak mungkin, mereka juga akan melebarkan sayap ke seluruh wilayah Indonesia.

Selama ini mengirim barang secara konvensional memang cukup merepotkan. Kita harus datang ke kantor cabang mereka, harus antri di loket. Jika barang belum dibungkus harus dibungkus dulu plus dengan membayar biaya tambahan, tarifnya juga cukup mahal dan untuk bisa sampai ke tangan penerima juga harus menunggu waktu beberapa hari.

Bagi masyarakat umum terutama para pelanggan, munculnya startup bisnis ini tentu sangat menguntungkan. Mereka akan mempunyai lebih banyak pilihan yang bisa dipakai untuk mengirimkan barang yang menjanjikan berbagai kemudahan dan dengan tarif yang lebih bersaing.

Kalau hal ini terjadi, maka perusahaan kurir konvensional harus bersiap-siap menghadapi pesaing baru. Bukan dari perusahaan kurir model lama, tetapi dengan perusaaan kurir model baru, yaitu kurir berbasis aplikasi online.

Bagaimana reaksi perusahaan-perusahaan kurir konvensional menghadapi kenyataan tersebut. Kita tunggu babak-babak selanjutnya di masa datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun