Mohon tunggu...
Aliza Nirmalasari
Aliza Nirmalasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar

Biasa dipanggil Aliza, sekarang berstatus Mahasiswa di salah satu Universitas Islam Negeri dan hobi bahasa Inggris, film, dan juga olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Permasalahan Pendidikan Agama Islam pada Jenjang SMP/MTS dan SMA/MA, Tantangan dan Solusi untuk Pembentukan Karakter Siswa

2 November 2024   23:31 Diperbarui: 2 November 2024   23:42 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Agama Islam (PAI) pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA memiliki peran penting dalam pembentukan karakter, pemahaman agama, dan pembinaan akhlak peserta didik. 

Namun dalam pelaksanaannya, pendidikan PAI sering kali menghadapi berbagai tantangan yang menghambat tercapainya tujuan pendidikan secara optimal. Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang sering ditemui dalam pembelajaran PAI pada jenjang SMP/MTs dan SMA/MA beserta alternatif pemecahannya:

1. Kurangnya Minat dan Motivasi Belajar Siswa

Permasalahan: Banyak siswa yang kurang berminat pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Hal ini dapat disebabkan oleh pendekatan pembelajaran yang monoton, kurangnya variasi metode, atau kurangnya pemahaman siswa terhadap relevansi materi Pendidikan Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Alternatif Solusi:

  • Pendekatan Kontekstual: Guru perlu menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran, dimana materi Pendidikan Agama Islam dikaitkan dengan permasalahan yang relevan dalam kehidupan siswa sehari-hari.

  • Inovasi Metode Pembelajaran: Penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi seperti diskusi kelompok, simulasi, dan media teknologi seperti video interaktif dapat meningkatkan minat belajar siswa.

  • Penguatan Pendidikan Karakter: Guru dapat mengintegrasikan nilai-nilai karakter ke dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami pentingnya nilai-nilai agama dalam kehidupan.

2. Kurangnya Kompetensi Guru dalam Pemanfaatan Teknologi

Permasalahan: Tidak semua guru PAI memiliki keterampilan yang memadai dalam memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran, sehingga materi PAI diajarkan secara tradisional dan kurang menarik bagi siswa.

Alternatif Solusi:

  • Pelatihan Teknologi bagi Guru PAI: Guru perlu diberikan pelatihan teknologi untuk meningkatkan kompetensinya dalam pemanfaatan teknologi, seperti platform pembelajaran daring, aplikasi presentasi, dan media interaktif lainnya.

  • Kerjasama dengan Guru Lain yang Menguasai Teknologi: Guru PAI dapat bekerja sama dengan guru mata pelajaran lain yang memiliki keahlian teknologi untuk belajar bersama atau saling berbagi pengalaman.

  • Pengembangan Media Pembelajaran Digital: Guru dapat mencoba membuat bahan ajar digital atau memanfaatkan sumber daring yang relevan untuk menyampaikan materi PAI dengan lebih menarik.

3. Minimnya Dukungan Sarana dan Prasarana

Permasalahan: Banyak sekolah yang belum memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti perpustakaan Islam, laboratorium keagamaan, atau akses terhadap sumber informasi keagamaan yang lengkap.

Alternatif Solusi:

  • Pengembangan Sarana Pembelajaran Sederhana: Dengan kreativitas, guru dapat membuat media pembelajaran sederhana yang mendukung pembelajaran Pendidikan Agama Islam, seperti poster, video pendek, atau bahan ajar digital yang mudah diakses.

  • Pengoptimalan Pemanfaatan Sumber Belajar Daring: Apabila keterbatasan sarana fisik menjadi kendala, sekolah dapat memanfaatkan sumber informasi daring yang bermanfaat untuk materi Pendidikan Agama Islam, seperti situs pendidikan Islam, e-book keagamaan, atau video pembelajaran.

  • Penggalangan Dana atau Bantuan dari Komunitas atau Lembaga Islam: Sekolah dapat bekerja sama dengan lembaga atau yayasan keagamaan yang memiliki perhatian dalam pengembangan pendidikan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun