Mohon tunggu...
Al Iz Kusuma
Al Iz Kusuma Mohon Tunggu... -

pen

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Nenek Dimana

24 April 2014   05:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:16 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

masih saja kudapati nenek itu sedang mengemis didepan pintu pusat perbelanjaan, memang tempat dia meminta-minta ya disitu sepertinya.. Tidak seperti pengemis lain yang berganti-ganti tempat.
Dia masih saja mengemis dengan gayanya.
Menundukkan muka.. Dia memang nenek yang tidak. Tapi tidak berpenampilan kumuh..

Aku melewatinya dan tampaknya dia sedang tidur. Nenek nenek..
Aku lantas mengambil sebuah parfum yang murah. Cassablanca femme,, ya itu parfum kesukaanku, murah sih tapi aromanya unik.
Aku bayar kekasir dengan uang pemberian temanku tadi, hanya bayar Rp. 10.500,-
Jadi kembalianya banyak.
Keluar dari pintu aku melihat nenek itu tadi masih tertidur. nenek ini aneh, kok tidur terus, sakit mungkin ya..
Tanpa pikir panjang aku rogoh semua isi kantongku dan memberikan uang kembalian tadi semuanya, sekitar Rp.89.500,-
Yaa nggak usah dipikir lah, aku pun tak pernah ingat itu uangku atau tidak.
lalu aku meletakkan uang itu di tanganya dan pergi begitu saja..

Aku ambil motor yang ada diparkiran dan melajukan motorku begitu cepat keluar dari area perbelanjaan sampai aku dikagetkan oleh teriakan sorang nenek dari belakangku..

Naaakkkkk....
Braaakkkkkkkkk...

Aku ditabrak mobil dan langsung tidak sadar. Entah rasanya begitu sakit di dada dan semuanya gelap..
Begitu sadar aku sudah di rumah sakit RSUD Dr. Saiful Anwar. Kondisiku sebenarnya tak terlalu parah, cuma kaki saja yang di perban karena saat tertabrak sepertinya kakiku tertindih mesin motorku. Mungkin aku terlalu shock sampai pingsan.

waktu cepat berlalu karena kondisiku baik-baik saja aku sms temanku tadi untuk menjemputku dan membawa uang agar bisa membayar bisaya rumah sakit, aku menceritakan kejadian hanya padanya karena aku kuatir berita ini sampai ke orang tuaku malah nanti mereka langsung kemari. Jangan sampai itu terjadi.. Bisa di semprot habis-habisan nanti karena keteledoranku..

Temanku lalu datang dan minta diceritakan kejadianya, ya aku ceritakan kejadianya sambil memintanya membantuku mengemasi barangku yang ada dirumah sakit. Aku harus segera pulang ke kost karena banyak urusan yang harus aku kerjakan, belum lagi urusan motorku, huh pasti ada di kantor polisi deh, mana dompet udah sekarat..

temanku pun memanggil seorang perawat dan mengatakan ingin membayar biaya perawatan, kamipun dipersilahkan ke front office untuk melakukan pembayaran. Temanku pun membantuku berjalan menuju kesana.. baru setelah menyebutkan namaku aku sangat dikagetkan oleh perkataan mbak penjaga front office itu..

Tadi ada titipan uang dari ibu ramlah untuk anda sebagai tambahan pembayaran biaya rumah sakit..
Degggg... Siapa lagi itu, aku sangat kaget.
Itu siapa mbak ya, saya kok sepertinya tidak kenal? tanyaku..
Kalau tidak salah beliau yang ikut mengantar mas kesini. beliau menunggui mas lalu pulang dan kembali lagi menitipkan uang ini.

Aku semakin penasaran siapa orang itu. Ciri-cirinya bagaimana mbak..? Tanyaku penasaran..
Bawa gendongan dan pakai topi mas..

Batuk-batuk ndak mbak?
Iya mas...
Deeeggggg.... Jangan-jangan nenek tadi itu. Kaya pengemis gitu nggak mbak..??
Sebenarnya sih iya mas. Mirip...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun