1. Laporan laba/rugi konvensional cenderung akan memberikan gambaran yang cukup
memuaskan bagi perusahaan yang akan menghasilkan satu macam produk. Bagi
pemanufaktur, harga pokok penjualan dalam laporan laba/rugi biasanya meliputi
elemen biaya tetap dan biaya variabel, dimana setiap unit penjualan dibebani sebagian
biaya tetap selain biaya variabel. Jika perusahaan tergolong multiproduk, biasanya para
manajer akan lebih tertarik untuk menganalisis profitabilitas dari setiap produk yang
ada. Oleh karena itu, perlu terlebih dahulu dipilah biaya menjadi dua jenis, yaitu biaya
variabel dan biaya tetap.
a.Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang berubah sesuai dengan perubahan
volume penjualan. Contoh biaya variabel antara lain: biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya pengemasan, atau komisi penjualan, yang bertambah secara
proporsional sesuai dengan peningkatan volume penjualan.
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang jumlahnya tetap, tanpa memperhatikan
tingkat volumenya (sejauh tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi atau
karyawan administratif).Kendati sebagian biaya tetap dapat diubah oleh pihak
manajemen (misalnya anggaran periklanan dan gaji wiraniaga), namun biayabiaya semacam itu tidak berubah.
2. Dengan memisahkan biaya tetap dan biaya variabel, perusahaan dapat menghitung
persentase marjin kontribusi variabel atau Percentage Variable Contribution Margin
(PVCM). Menurut Garrison et.al (2006), “Contribution Margin adalah jumlah yang
tersisa dari pendapatan dikurangi biaya variabel yang merupakan jumlah yang akan
menutupi biaya tetap dan kemudian nantinya akan menjadi laba”. Dengan kata lain,
Contribution Margin merupakan metrik keuangan yang menunjukkan seberapa besar
pendapatan yang berkontribusi untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba.
Contribution Margin ini termasuk ke dalam aspek penting dalam manajemen keuangan
perusahaan dan analisis profitabilitas produk.
Dengan demikian, analisis rasio profitabilitas produk menjadi sangat penting untuk
dilakukan karena dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalisasikan profit yang
diterima. semakin baik rasio profitabilitas, maka semakin baik pula gambaran kemampuan
tingginya perolehan keuntungan di perusahaan.
C. PENUTUP
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui analisis rasio
profitabilitas produk, perusahaan dapat mengetahui komponen biaya variable dan tetap, serta
dapat menghitung contribution margin yang menujukkan seberapa besar kontribusi setiap produk terhadap keuntungan perusahaan setelah menutupi iaya variabel. Informasi-informasi
ini dapat digunakan perusahaan untuk lebih mengoptimalkan profit yang didapat dan
mengidentifikasi produk-produk yang memberikan kontribusi terbesar dalam keuntungan
maupun produk-produk yang dianggap kurang menguntungkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI