Analisis profitabilitas merupakan penilaian yang dilakukan untuk menelaah pengaruh dari
berbagai strategi dan program pemasaran terhadap kontribusi laba yang dapat diharapkan dari
produk-produk tertentu. Sekalipun tujuan utama produk lebih ditekankan pada sasaran volume
atau pertumbuhan pangsa pasar (dan bukan pada profitabilitas), perusahaan tetap harus
memahami besarnya profitabilitas yang dikorbankan untuk mencapai target penjualan atau
pangsa pasar tertentu (Tjiptono, dkk; 2008). Sementara itu, Hermanto dan Agung (2015)
mendefinisikan bahwa rasio profitabilitas merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan
dan keputusan dan rasio ini akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen di
suatu perusahaan. Analisis profitabilitas juga mengukur keuntungan yang diperoleh dari
modal-modal yang digunakan untuk menyebarkan operasional baik modal yang berasal dari
pemilik atau modal asing (modal yang berasal dari luar). Melalui analisis profitabilitas produk
ini, perusahaan dapat mengoptimalkan keuntungan yang didapatkan secara berkelanjutan.
Harjito dan Martono (2014) menyatakan bahwa rasio profitabilitas terdiri dari dua jenis
rasio yang menunjukkan laba dalam hubungannya dengan penjualan dan rasio yang
menunjukkan laba dalam hubungannya dengan investasi. Kedua rasio ini secara bersama-sama
menunjukkan efektivitas rasio profitabilitas dalam hubungannya antara penjualan dengan laba.
Sementara itu, menurut Kasmir (2012), “Yang ingin dicapai suatu perusahaan adalah untuk
memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dimana untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam memperoleh suatu keuntungan adalah dengan menggunakan analisis rasio
profitabilitas”. Dengan menganalisis rasio profitabilitas produk, suatu perusahaan dapat
menilai kinerja serta mengidentifikasi permasalahan dan risiko dalam memasarkan produk
usaha dan mencapai laba yang diinginkan.
Analisis profitabilitas produk dapat berpengaruh pada kinerja keuangan perusahaan,
manajemen laba, dan nilai perusahaan. Menurut Kasmir (2012), analisis rasio profitabilitas
memiliki beberapa tujuan dan memberikan manfaat bagi perusahaan, diantaranya:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
tertentu.
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik
modal sendiri.
7. Mengetahui besarnya tingkat laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode.
8. Mengetahui posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang.
9. Mengetahui perkembangan laba dari waktu ke waktu
10. Mengetahui besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
11. Mengetahui produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan, baik modal
pinjaman maupun modal sendiri.
Dengan tujuan dan manfaat tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan
dalam penerapan analisis profitabilitas produk. Menurut Tjiptono, dkk (2008), faktor-faktor
yang dipertimbangkan dalam tahap analisis profitabilitas produk, yaitu:
1. Laporan laba/rugi konvensional cenderung akan memberikan gambaran yang cukup
memuaskan bagi perusahaan yang akan menghasilkan satu macam produk. Bagi
pemanufaktur, harga pokok penjualan dalam laporan laba/rugi biasanya meliputi
elemen biaya tetap dan biaya variabel, dimana setiap unit penjualan dibebani sebagian
biaya tetap selain biaya variabel. Jika perusahaan tergolong multiproduk, biasanya para
manajer akan lebih tertarik untuk menganalisis profitabilitas dari setiap produk yang
ada. Oleh karena itu, perlu terlebih dahulu dipilah biaya menjadi dua jenis, yaitu biaya
variabel dan biaya tetap.
a.Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya-biaya yang berubah sesuai dengan perubahan
volume penjualan. Contoh biaya variabel antara lain: biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja, biaya pengemasan, atau komisi penjualan, yang bertambah secara
proporsional sesuai dengan peningkatan volume penjualan.
b. Biaya Tetap
Biaya tetap adalah biaya-biaya yang jumlahnya tetap, tanpa memperhatikan
tingkat volumenya (sejauh tidak dibutuhkan tambahan fasilitas produksi atau
karyawan administratif).Kendati sebagian biaya tetap dapat diubah oleh pihak
manajemen (misalnya anggaran periklanan dan gaji wiraniaga), namun biayabiaya semacam itu tidak berubah.
2. Dengan memisahkan biaya tetap dan biaya variabel, perusahaan dapat menghitung
persentase marjin kontribusi variabel atau Percentage Variable Contribution Margin
(PVCM). Menurut Garrison et.al (2006), “Contribution Margin adalah jumlah yang
tersisa dari pendapatan dikurangi biaya variabel yang merupakan jumlah yang akan
menutupi biaya tetap dan kemudian nantinya akan menjadi laba”. Dengan kata lain,
Contribution Margin merupakan metrik keuangan yang menunjukkan seberapa besar
pendapatan yang berkontribusi untuk menutupi biaya tetap dan menghasilkan laba.
Contribution Margin ini termasuk ke dalam aspek penting dalam manajemen keuangan
perusahaan dan analisis profitabilitas produk.
Dengan demikian, analisis rasio profitabilitas produk menjadi sangat penting untuk
dilakukan karena dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalisasikan profit yang
diterima. semakin baik rasio profitabilitas, maka semakin baik pula gambaran kemampuan
tingginya perolehan keuntungan di perusahaan.
C. PENUTUP
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa melalui analisis rasio
profitabilitas produk, perusahaan dapat mengetahui komponen biaya variable dan tetap, serta
dapat menghitung contribution margin yang menujukkan seberapa besar kontribusi setiap produk terhadap keuntungan perusahaan setelah menutupi iaya variabel. Informasi-informasi
ini dapat digunakan perusahaan untuk lebih mengoptimalkan profit yang didapat dan
mengidentifikasi produk-produk yang memberikan kontribusi terbesar dalam keuntungan
maupun produk-produk yang dianggap kurang menguntungkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI