Mohon tunggu...
Ali Yasin
Ali Yasin Mohon Tunggu... profesional -

Peminat perubahan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

RUU Pilkada dan Kanibalisme Politik

17 September 2014   16:30 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:26 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ibarat kapal sudah terseok bahkan terancam karam. Beban biaya pelaksanaan pilkada mencapai 173 trilyun rupiah. Jumlahnya akan terus bertambah seiring dengan pemekaran kabupaten/kota paska 2o14. Tapi itungan seperti ini mungkin dianggap gak penting. Bagi saya yang penting, sketsa masa depan Negara kita seperti apa?

Itulah yang perlu dijawab oleh pemuja demokrasi. Bagaimanapun demokrasi bukan dimaksudkan untuk memajukan untuk memundurkan. Artinya hanya mendapat stempel sebagai Negara demokratis tetapi faktanya masih banyak rakyat miskin. Demokrasi tak boleh kontradiksi dengan sila kelima pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun