Mohon tunggu...
aliya rahmadani
aliya rahmadani Mohon Tunggu... Sejarawan - Mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Sejarah yang menyukai hal-hal seperti tulisan, gambar, dan video sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masuknya Islam di Aceh

24 September 2024   15:00 Diperbarui: 6 November 2024   23:18 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penyebaran Islam ke Kota Aceh

Secara geografis daerah Aceh terletak di Kawasan paling ujung bagian Utara Pulau Sumatra wilayah Indonesia. Dalam perkembangan mayoritas penduduknya beragama Islam dengan presentasi 98,72 diikuti oleh Kristen Protestan sebanyak 0.96 persen: beragama Buddha sebanyak 0,16; beragama Katolik 0,14 dan 0,02 persen beragama Hindu. Dinamika masyarakat Aceh berasal dari sejarah masuknya budaya dan kepercayaan ke Nusantara melalui peran yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung.  

Masuknya agama Islam ke Aceh masih terdapat perbedaan di antara para ahli. Hal ini disebabkan karena tidak adanya sumber pasti mengenai kapan Islam datang pertama kali ke Aceh. Namun, beberapa ahli berpendapat diperkirakan Islam masuk ke Aceh sekitar abad pertama Hijriah dengan ditemukannya makam raja pertama Samudera Pasai yang bergelar Malik Al-Saleh.

Adapun, beberapa pendapat tentang masuknya Islam ke Aceh melalui beberapa teori tentang masuknya Islam ke Nusantara. Penyebaran Islam ke Aceh disebabkan karena kemajuan pelayaran dari orang-orang Parsi bertambah dengan membawa orang Arab ke India dan dialirkan terus ke Asia Tenggara sampai ke timur, yaitu: Siam, Annam, Tjampa, Tiongkok, dan Canton menjadi pasar perdagangan yang penting di Timur pada saat itu. Sedangkan Sumatra Selatan dan Utara menjadi pelabuhan pemberhentian berlayar.

Dalam catat musafir Tiongkok I Tsing dari Canton tahun 671 yang menuju Nalanda (India) banyak orang-orang Arab berlayar ke asia Tenggara dan Asia Timur. Bukan hanya saudagar Parsia dan India, tetapi dalam rombongan itu terdapat padri-padri Arab sebagai mubaligh yang hendak mengembangkan atau menyebarkan agama Islam ke Nusantara dan Tiongkok. Penyebaran agama Islam di aceh berasal dari saudagar-saudagar Parsi dan arab yang datang untuk berdagang sekaligus menyebarkan agama mereka. Saluran Islamisasi yang terjadi melalui antara lain: a). Perdagangan,  b). Perkawinan, c). Pendidikan, d). Kesenian, e). Tasawuf

a). Perdagangan

            Awal sarana penyaluran Islamisasi di Aceh melalui perdagangan karena Aceh merupakan wilayah yang sangat strategis dilalui oleh kapal-kapal dari negara lain pada saat itu. Mereka singgah di Aceh untuk melakukan perdagangan sekaligus menyebarkan agama Islam. Pada permulaan abad pertama Masehi, bangsa Parsi berlayar ke Teluk Benggala dan Pulau Ceylon (Sailan) kemudian menyusuri Pulai Sumatra hingga tiba di Peureulak, Poli (Oidier) dan Lamuri (Aceh Besar). Dari sana terus ke pesisir Barat (laut Hindia) hingga Pelabuhan Barus untuk mencari kapur barus dan kemenyan. Usaha ini semakin bertambah maju hingga kaum saudagar lain berani dan ramai berdatangan ke India Selatan dan Sumatra (Aceh).

b). Perkawinan

            Perkawinan antara pedagang muslim, mubligh dengan anak bangsawan. Hal ini mempercepat terbentuknya inti sosial, yaitu keluarga Muslim dan Masyarakat Muslim di suatu daerah. Misal, Putri dari Kerajaan Peureulak Ratna Kemala menikah dengan Raja Malaka, Sultan Muhammad Syah yang bergelar Pramesjawara Iskandar Syah, sementara putri kedua, Putri Ganggang Sari dinikahkan dengan raja Kerajaan Pase, Meurah Silu atau Malikus Saleh. Pernikahan tersebut dikaruniai dua putra yang bergelar Sultan Malikul Thahir dan Sultan Malikul Manur sebagai penerus Pase dengan demikian Islam berkembang di daerah ini.

c). Pendidikan

            Sarana penting dalam penyaluran Islamisasi dengan adanya Pendidikan dari para penyebar Islam yang dapat menyebarluaskan ajaran Islam kepada para santrinya. Setelah mereka menimba ilmu kemudian kembali ke tempat asalnya dengan menyebarkan ilmunya. Pendidikan pertama yang ada di Aceh adalah di masjid, pesantren-pesantren dan surau-surau. Masjid Jami Baitu al-Rahman merupakan masjid tertua di Aceh yang didirikan oleh Sultan Alaidin Mahmud Syah pada tahun 691H/1292 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun