Indra Pratama selaku CEO E-Santri mengaku banyak ponpes yang mengapresiasi hasil ciptaan mereka. CEO E-Santri tersebut juga mengungkap proses pembuatan E-Santri yang pastinya tidak luput dari berbagai kesulitan yang mereka alami selama proses berlangsung.
“membagi waktu antara project dan kuliah itu menjadi tantangan terbesar tim PKM. Lokasi ponpes yang lumayan jauh membuat kendala bagi kami dalam melakukan database ponpes,” ungkapnya (Minggu, 14/7).
Pengguna e-santri memerlukan login untuk akses aplikasi melalui web e-santri www.esantri.com. Selain itu, Indra juga membuka ruang untuk yang ingin berkolaborasi dengan E-Santri dapat langsung menghubungi pihaknya melalui instagram @esantri.official_. Indra berharap aplikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik.
“kami memberi ruang bagi yang ingin berkolaborasi dengan E-Santri bisa menghubungi melalui instagram,” ujarnya (Minggu, 14/7).
Hadirnya E-Santri diharapkan dapat mengurangi kecemasan masyarakat terkait banyaknya ponpes yang belum memiliki izin resmi serta belum memenuhi standar opersional ponpes dan masih dipertanyakan kualitas kurikulum pengajarannya. Oleh karena itu, E-Santri hadir sebagai penyedia informasi terkait ponpes-ponpes berkualitas.
“semoga E-Santri dapat bermanfaat untuk masyarakat luar, terutama bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Hanya dengan menggunakan aplikasi E-Santri dapat mengetahui berbagai macam informasi pesantren yang berkualitas dan unggul. Ikuti terus instagram E-Santri untuk info selanjutnya,”Ujar Indra. (Avivah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H