Mohon tunggu...
Aliya Mahdian
Aliya Mahdian Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hebat! 4 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Karanganyar Ciptakan Aplikasi E-Santri Berbasis Virtual Reality

18 Juli 2024   16:21 Diperbarui: 18 Juli 2024   16:26 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apresiasi Pak Sandiaga Uno kepada tim E-Santri. Sumber foto: Kemenparekraf

Kompasiana – kelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Karanganyar (UMUKA SOLO) kembali mencetak sejarah dengan lolos pendanaan program kreativitas mahasiswa (PKM) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) pada 20 April 2024. Mereka menawarkan aplikasi yang memudahkan pencarian pondok pesantren (ponpes) berbasis virtual reality (VR).

Kelompok ini beranggotakan empat orang dari program studi (prodi) yang berbeda, diantaranya; Indra Pratama (Bisnis Digital) selaku CEO E-Santri, Lintang Kusuma (Informatika) sebagai Marketing, Azizah Nafabilla Setiawan (Ilmu Komunikasi) sebagai Public Relations, dan Pamela Hana Mulia (Informatika) sebagai IT Development. Didampingi oleh Bapak Saefudin, S.M., M.B.A peraih beasiswa LPDP Doktor Ilmu Manajemen (DR) Universitas Gadjah Mada, sekaligus dosen Bisnis Digital UMUKA SOLO.

Tim E-Santri dari sebelah kiri; Indra Pratama, Pamela Hana M, Azizah Nafabila S, Lintang Kusuma. Sumber foto: E-Santri
Tim E-Santri dari sebelah kiri; Indra Pratama, Pamela Hana M, Azizah Nafabila S, Lintang Kusuma. Sumber foto: E-Santri

Berawal dari banyakya pondok pesantren yang berdiri setiap tahunnya serta maraknya kasus yang terjadi di pesantren menjadi faktor tercetusnya ide pembuatan aplikasi E-Santri. E-Santri merupakan aplikasi pencarian pondok pesantren bagi calon santri maupun wali santri yang didalamnya berisi mengenai pondok-pondok pesantren terakreditasi berbasis VR.

“aplikasi E-Santri ini berawal dari permasalahan karena banyaknya pondok-pondok pesantren yang berdiri dan sulitnya orang tua mencari pesantren yang berkualitas. Adanya aplikasi E-Santri ini untuk memfilter pondok-pondok yang terakreditasi serta pondok yang memiliki kualitas yang baik” jelas Indra selaku CEO E-Santri (Minggu, 14/7).

Hebatnya, E-Santri merupakan aplikasi pencarian ponpes berbasis VR pertama di Indonesia. Ini menjadi kemudahan tersendiri bagi calon santri dan wali santri untuk menghemat waktu dengan mengetahui kondisi ponpes secara virtual tanpa harus meninjau lokasi secara langsung. Selain itu, keunggulan lain dari aplikasi ini dilengkapi ulasan dan rating yang memudahkan calon santri maupun wali santri untuk mendapatkan ponpes dengan rating terbaik.

“keunggulan E-Santri ini berbaris virtual reality dan belum ada aplikasi serupa di Indonesia, VR berfungsi untuk memberikan pengalaman yang lebih imersif dan efisiensi dalam proses pencarian. Calon santri dapat merasakan sensasi seolah-olah berada di dalam pesantren tersebut secara virtual.,” papar Indra (Minggu, 14/7).

Berhasilnya tim E-Santri tak luput dari persiapan yang dilakukan dalam mengembangkan aplikasi tersebut. Mulai dari perancangan prototipe aplikasi, proses pembuatan aplikasi, sosialisasi dan kerjasama dengan ponpes di Solo Raya, sinkronisasi databaseke aplikasi, uji coba aplikasi, persiapan launching aplikasi, dan terakhir launching aplikasi.

“persiapan kami mulai dari melakukan bimbingan dengan dospem, koordinasi dengan dosen infromatika terkait pembuatan aplikasi, melakukan rapat tahap awal, mengumpulkan seluruh tim untuk membahas perncanaan projek aplikasi dari tahap awal sampai akhir,” papar Indra (Minggu, 14/7).

Kegiatan rapat rutin tim e-santri. Sumber foto: E-Santri
Kegiatan rapat rutin tim e-santri. Sumber foto: E-Santri

Indra Pratama selaku CEO E-Santri mengaku banyak ponpes yang mengapresiasi hasil ciptaan mereka. CEO E-Santri tersebut juga mengungkap proses pembuatan E-Santri yang pastinya tidak luput dari berbagai kesulitan yang mereka alami selama proses berlangsung.

“membagi waktu antara project dan kuliah itu menjadi tantangan terbesar tim PKM. Lokasi ponpes yang lumayan jauh membuat kendala bagi kami dalam melakukan database ponpes,” ungkapnya (Minggu, 14/7).

Pengguna e-santri memerlukan login untuk akses aplikasi melalui web e-santri www.esantri.com. Selain itu, Indra juga membuka ruang untuk yang ingin berkolaborasi dengan E-Santri dapat langsung menghubungi pihaknya melalui instagram @esantri.official_. Indra berharap aplikasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan terus berkembang dalam menciptakan pendidikan yang lebih baik.

 “kami memberi ruang bagi yang ingin berkolaborasi dengan E-Santri bisa menghubungi melalui instagram,” ujarnya (Minggu, 14/7).

Hadirnya E-Santri diharapkan dapat mengurangi kecemasan masyarakat terkait banyaknya ponpes yang belum memiliki izin resmi serta belum memenuhi standar opersional ponpes dan masih dipertanyakan kualitas kurikulum pengajarannya. Oleh karena itu, E-Santri hadir sebagai penyedia informasi terkait ponpes-ponpes berkualitas.

 “semoga E-Santri dapat bermanfaat untuk masyarakat luar, terutama bagi orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Hanya dengan menggunakan aplikasi E-Santri dapat mengetahui berbagai macam informasi pesantren yang berkualitas dan unggul. Ikuti terus instagram E-Santri untuk info selanjutnya,”Ujar Indra. (Avivah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun