Mohon tunggu...
Aliya Fadilah
Aliya Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Nonton/ pendiam/wisata

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tema Teori Perkembangan Sosial yang Dikemukakan oleh Lev Vygotsky & Jean Piaget

6 November 2024   09:00 Diperbarui: 6 November 2024   09:07 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Lev Vygotsky: Perkembangan Kognitif dan Sosial yang Dipengaruhi Budaya

Berbeda dengan Piaget, Lev Vygotsky, seorang psikolog Rusia, menekankan bahwa perkembangan kognitif dan sosial anak tidak dapat dipisahkan dari interaksi sosial dan budaya. Teori Vygotsky sering disebut sebagai teori sosial-kultural, karena ia percaya bahwa pembelajaran anak-anak terjadi dalam konteks sosial yang dipengaruhi oleh norma, nilai, dan praktik budaya.

Konsep utama dalam teori Vygotsky adalah Zone of Proximal Development (ZPD) atau Zona Perkembangan Proksimal. ZPD menggambarkan jarak antara apa yang dapat dilakukan seorang anak secara mandiri dan apa yang dapat dicapai dengan bantuan atau bimbingan dari orang yang lebih berpengetahuan, seperti orang dewasa atau teman sebaya. Dalam konteks ini, bantuan diberikan secara bertahap, sesuai dengan tingkat perkembangan anak, dan disebut dengan istilah scaffolding. Scaffolding adalah dukungan yang diberikan oleh orang dewasa untuk membantu anak mencapai tugas yang berada di luar kemampuan mereka jika dilakukan sendiri.

Misalnya, dalam belajar matematika, seorang anak mungkin tidak bisa memahami konsep penjumlahan yang lebih rumit tanpa bantuan. Dengan panduan dan contoh dari guru atau orang dewasa, anak akan mulai memahami langkah-langkahnya dan, setelah latihan yang cukup, akan mampu melakukannya sendiri.

Vygotsky juga menekankan peran penting bahasa dalam perkembangan kognitif. Ia percaya bahwa bahasa bukan hanya alat untuk komunikasi sosial, tetapi juga alat utama untuk berpikir. Menurut Vygotsky, anak-anak awalnya menggunakan bahasa untuk berbicara dengan orang lain, tetapi seiring waktu, bahasa itu diinternalisasi menjadi private speech atau berbicara kepada diri sendiri, yang membantu mereka mengorganisir pikiran dan memecahkan masalah. Private speech adalah tanda perkembangan kognitif dan sosial yang menunjukkan bagaimana anak-anak mulai memproses informasi dan pengalaman secara internal.

Selain itu, Vygotsky melihat budaya sebagai faktor utama dalam membentuk cara anak-anak berpikir dan belajar. Dalam teori sosial-kultural, pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari anak-anak tidak hanya berasal dari pengalaman individu, tetapi juga dari interaksi dengan orang lain dalam konteks budaya mereka. Misalnya, dalam budaya tertentu, anak-anak mungkin belajar menghargai nilai-nilai kerja keras dan kolaborasi melalui interaksi sehari-hari dengan anggota keluarga atau komunitas mereka.

Perbandingan dan Kontraposisi Teori Piaget dan Vygotsky

Salah satu perbedaan utama antara teori Piaget dan Vygotsky adalah cara mereka memahami peran interaksi sosial dalam perkembangan anak. Piaget melihat perkembangan sebagai sesuatu yang terjadi secara alami melalui tahapan yang telah ditentukan, di mana interaksi sosial lebih berfungsi sebagai stimulus tambahan bagi anak untuk berpikir secara lebih kompleks. Sebaliknya, Vygotsky melihat interaksi sosial sebagai pusat dari perkembangan itu sendiri. Menurutnya, anak-anak belajar melalui kolaborasi dengan orang lain, dan tanpa interaksi ini, perkembangan kognitif mereka akan terbatas.

Selain itu, Piaget menekankan bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif yang secara mandiri membangun pengetahuan mereka melalui eksplorasi, sedangkan Vygotsky percaya bahwa anak-anak belajar paling baik melalui dialog dan interaksi sosial dengan orang yang lebih berpengetahuan.

Namun, kedua tokoh ini juga memiliki kesamaan, terutama dalam hal keyakinan mereka bahwa anak-anak adalah pembelajar aktif yang memainkan peran penting dalam perkembangan mereka sendiri. Kedua teori tersebut juga sepakat bahwa pengalaman anak-anak dengan dunia di sekitar mereka, baik melalui eksplorasi individu (Piaget) atau interaksi sosial (Vygotsky), adalah kunci perkembangan kognitif dan sosial.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun