Mohon tunggu...
Ali Wasi
Ali Wasi Mohon Tunggu... Lainnya - Aparatur Sipil Negara

Seorang ASN dari Tahun 2015 s.d. sekarang, yang semula gemar menulis cerita fiksi menjadi rutin menulis analisis informasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Menggenggam Dunia (7) Kelebihan Rahmat

2 Mei 2024   08:41 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:56 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Andai saja, bila Rahmat menyetujui ajakanku untuk tinggal di kota. Aku pasti akan menjaga dan merawat Rahmat hingga dewasa.

Pagi ini, aku fokus untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Membersihkan rumah dan memasak yang kubisa untuk makan siang kami.

Dalam waktu tiga jam, semua pekerjaan rumah telah kuselesaikan. Aku melepas lelah dan merebahkan diri pada kasur. Rasanya tubuhku seperti dipijat saat berbaring, nyaman dan membuatku ingin tertidur. Lelah tetapi menyenangkan, aku memikirkan semua yang terjadi padaku di desa ini, selama sembilan hari. Mulai dari berkenalan dengan tetangga, bertemu dengan anak tetangga yang dijuluki Bunga Desa yang bernama Ratih, melihat Rahmat seorang bocah berkulit putih ketika bermain bola dan terjatuh, hingga kubawa ia ke rumahnya dan bertemu dengan Ibu Sri. Perkenalan begitu singkat dengan Ibu Sri yang tak disangka pada sore harinya telah meninggalkan dunia dan seorang Rahmat.

Semua kupirkan, ada suka maupun duka, ada tawa maupun tangisan. Inilah hidup dan inilah kehidupanku.

***

Tok tok tok. Tok tok tok.

Aku terbangun dan mendengar suara ketukan pintu rumah. Waktu menunjukan pukul sebelas siang. Tak mungkin Rahmat, sebab ia pulang pukul duabelas siang

Aku berpikir mungkin tamu yang datang berkunjung. Dengan lekas aku merapihkan diri dan membuka pintu rumah.

Saat kubuka pintu, terlihat bapak berdasi yang membawa tas hitam di tangannya, seperti penampilan seorang guru. Dia bersama Rahmat yang berada dibelakangnya. Aku bingung, apa yang telah dilakukan oleh Rahmat. Apakah ia melakukan suatu pelanggaran di sekolah?

"Selamat siang. Apakah benar ini kakak dari Rahmat?" tanya bapak itu kepadaku.

"Selamat siang juga. Ada apa ya, Pak? Apakah Rahmat telah melakukan suatu pelanggaran?" tanyaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun