"Oh iya, saking khawatir Ibu lupa suguhi air." jawab Ibu Sri.
"Kak Arkan, haus?" tanya Saiful.
"Oh, bukan itu maksud saya. Air itu buat dikompres pada kaki Rahmat."
"Oh begitu, ya sudah Ibu ambilkan dulu, Mas." Jawab Ibu Sri dan memasuki rumah.
***
Perawatan sesuai prosedur ilmu perawatan sederhana telah aku lakukan kepada Rahmat, setelah absen satu bulan untuk tidak memeriksa seorang pasien.
Rahmat tertidur lelah di atas tempat duduk yang berada di teras rumahnya, dengan kepala di atas pangkuan Ibu Sri dan kaki yang dibalut oleh kain putih. Sedangkan Saiful telah pulang menuju rumahnya.
"Terima kasih loh, Mas Arkan." ramah Ibu Sri.
"Sama-sama, Ibu." Balasku dan meneguk teh hangat yang telah disuguhi oleh Ibu Sri.
"Sebenarnya Ibu ingin memberikan sesuatu sebagai tanda ucapan terima kasih, tapi.."
"Tidak usah Bu, terima kasih. Saya ikhlas buat menolong Rahmat." Potongku dengan halus.