Mohon tunggu...
Ali Usman
Ali Usman Mohon Tunggu... Jurnalis televisi -

Pernah bekerja untuk koran Merdeka, IndoPos, Radar Bekasi, Harian Pelita, Majalah Maestro, Harian ProGol, Tribunnews.com (Kelompok Kompas Gramedia), Vivanews.com, kini di TVRI nasional. * IG aliushine * twitter @kucing2belang * line aliushine * blog www.aliushine.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Lelaki dan Proxima Centauri

6 Oktober 2016   08:55 Diperbarui: 6 Oktober 2016   17:38 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi belum sempat ia melepas tuas penghubung, sebuah asteroid logam menghantam badan pesawat. Tumbukan yang keras tak bisa dihindari. Rafa sempat terpental dari pesawat. Dari dalam helm, lelaki itu sempat melihat api berkobar dengan hebat. Ia tak lagi bisa mengingat keadaan. Semua terjadi begitu cepat.

Rafa dalam kondisi setengah sadar. Beruntung lelaki itu sempat melepaskan kaitan MMU dari salah satu panel penghubung di pesawat. Ia belum bisa merasakan apapun. Lelaki itu bahkan sempat terseret Voyager XV20500 yang meledak akibat ditabrak asteroid logam. Rafa sendiri tak mengerti bagaimana ia bisa melepaskan diri dari pesawat yang terbakar hebat itu. Rafa terus melayang bergerak tanpa arah. Ia tak lagi bisa menggerakan tubuhnya.

Dari dalam helm, lelaki itu mencoba melihat sekeliling. Ia sempat tak sadarkan diri pada saat terjadi tumbukan antara asteroid dan Voyager XV20500. Rafa tak menyangka ia masih bertahan hidup sejauh ini. Beberapa kali ia mengucap syukur. Lelaki itu terus melayang. Entah kekuatan apa yang membawanya kali ini. Tubuhnya masih terlalu lemas untuk menggerakan MMU.

Rafa hanya bisa memejamkan mata. Ia tahu kekuatan yang lebih besar akan menuntunnya. Lelaki itu mulai melihat bayangan masa kecilnya. Satu persatu penggalan masa kecilnya itu melintas di kepalanya. Rafa melirik cadangan oksigen. Hanya tinggal sedikit. Ia tak tahu harus berbuat apa. Ia pasrah pada Tuhannya. Tapi tiba-tiba ia merasa rindu dengan kampung halamannya. Ia rindu dengan Indonesia, rindu dengan pesantrennya. Sementara jauh di luar pakaian astronot yang dikenakannya, sebuah asteroid seukuran kontainer tengah melesat cepat ke arah lelaki itu.

Jagakarsa, Agustus 2016.

Kado ucapan selamat hari santri bagi para santri dan pengurus pondok pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun