Tentunya pengambilan keputusan ini tidak kaku dan tidak boleh parsial, karena pada dasarnya dia juga harus mempertimbangkan:
- Aspek Internal:Â kemampuan dan sumber daya (uang, waktu ,pegawai, skill pegawai, dan lain-lain).Â
- Aspek Eksternal: Mengingat opsi untuk pindah platform operasi, maka teman saya juga harus mempertimbangkan kondisi industri dalam ranah website dan aplikasi mobile, seperti tingkat persaingan, target pasar, potensi dan lain-lain.
Nah, setelah selesai dan menetapkan hati di lingkup corporate strategy ini, barulah dia bisa berbicara spesifik tentang bagaimana agar bisa sustain dan memiliki daya saing (ini bararti sudah masuk ke business strategy). Sebagai contoh, jika dia ambil opsi nomor 1 untuk terus jalan dan hasil pertimbangan/analisisnya memang mendukung untuk beroperasi di website, maka dia bisa coba untuk buka kursus masak online via website atau pindah fokus operasional ke YouTube (mengingat dia berpengalaman menjadi chef dan sudah punya banyak follower di sosial media). Perlu diingat bahwa ini harus sinkron dengan pertimbangan aspek internal dan eksternalnya teman saya itu, misalnya:
- Apakah dia atau pegawainya mampu untuk membuat website atau aplikasi mobile?Â
- Kalau dari sisi internal tidak mampu, berarti akan menggunakan jasa pihak ketiga... Nah, kalau menggunakan jasa phak ketiga siapa yang akan dipilih dan  bagaimana efeknya terhadap usahanya tersebut dalam jangka panjang?Â
- Apakah follower nya dia di media sosial memang punya ketertarikan di dunia masak-memasak?
- dan lain-lain
Tulisan kali ini hanya sebagai pengingat dan catatan kecil untuk diri saya sendiri agar bisa menjadi lebih baik dan sistematis dalam menjalani hidup, karena manajemen strategi tidak hanya bisa diaplikasikan dalam lingkup usaha, tetapi bisa juga diaplikasikan dalam lingkup individu.
Untuk rekan-rekan aktivis kompasiana yang kebetulan membaca, saya mohon koreksi dan masukannya. Bagaimanapun juga, saya bukan ahli manajemen strategi, hanya kebetulan pernah membaca buku-buku manajemen strategi. Adapun yang menjadi referensi saya dalam tulisan ini adalah Strategic Management and Business Policy: Toward Global Sustainability (13th Edition) karya Thomas L. Wheelen dan J. David Hunger
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H