Mohon tunggu...
Alissa NurKarima
Alissa NurKarima Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta

Saya adalah mahasiswa Hubungan Internasional dari UPN Veteran Yogyakarta. Saya aktif mengikuti kegiatan di dalam maupun di luar kampus. Saya merupakan orang yang cukup kreatif juga memiliki kemampuan bersosialisasi dengan mudah. Beberapa kegiatan yang masih saya jalani sampai saat ini adalah sebagai Student Ambassador dari 2 (dua) PT yang dimulai pada awal tahun 2021 dengan terjun dalam dunia start-up. Saya juga berpengalaman mengikuti kegiatan magang di perusahaan ternama, menjadi perwakilan kampus untuk mengikuti pertukaran mahasiswa, juga mengikuti beberapa kegiatan sukarela seperti menjadi volunteer maupun mengikuti campaign. Di lain sisi, kesibukan saya di kampus selain belajar juga aktif dalam organisasi kemahasiswaan maupun kepanitiaan. Kreativitas yang saya miliki berperan penting dalam meningkatkan keterampilan leadership sehingga saya dapat menemukan solusi saat ada kendala. Kemampuan komunikasi yang saya miliki juga berperan penting dalam mencapai target yang dibebankan kepada saya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Program Rumah Budaya Indonesia (RBI) Tokyo Mendorong Diplomasi Indonesia

23 Mei 2022   16:40 Diperbarui: 23 Mei 2022   16:52 1188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, pembangunan rumah budaya juga diharapkan untuk dapat memperkuat hubungan bilateral antar negara, serta kerjasama dikalangan masyarakat, seperti pada institusi pendidikan 7 yang berperan dalam pengembangn dan pelestarian kebudayaan Indonesia.

Tokyo menjadi lokasi pembangunan rumah budaya karena merupakan ibu kota dari Jepang itu sendiri, kota yang terkenal akan kepadatan penduduknya di dunia, karena hampir semua penduduk Jepang memilih mendiami Tokyo sebagai pilihan untuk menetap. 

Pembangunan rumah budaya di ibu kota negara Jepang tersebut diharapkan mampu untuk meningkatkan pengetahuan, antusiasme akan kebudayaan dan citra positif Indonesia di kalangan masyarakat Jepang walau di masa pandemi covid-19 sekalipun.

Rumah Budaya Indonesia (RBI) Tokyo salah satunya menggelar lokakarya untuk mempromosikan jamu sebagai minuman tradisional Indonesia kepada warga Jepang. Partisipan lokakarya tersebut terbilang cukup tinggi.

Jamu menjadi pilihan tema dalam lokakarya karena selain menyehatkan, jamu juga warisan bangsa yang harus dipertahankan secara turun menurun. Apalagi di masa pandemi saat ini, dimana tubuh butuh asupan untuk meningkatkan imunitas, guna terhindar dari penularan virus corona.

Sayoko Ishii memberi apresiasi atas terselenggaranya acara tersebut. Pengenalan jamu yang bertepatan dengan pandemi covid-19 sangat membantu. Karena warga Jepang bisa ikut menikmati minuman herbal tradisional asal Indonesia.

“Saya dulu sering minum jamu, setelah mendengar Presiden Joko Widodo meminum jamu setiap pagi,” ucap Sayoko Ishii yang mengaku mendapat resep jamu dari media. Ia mengaku terkesan setelah tahu bahwa resep jamu telah diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.

Sementara itu, Yasuko Kanasugi, mengungkapkan, dirinya juga suka minum jamu. Ia minum jamu yang terdiri dari campuran jahe, kayu manis, madu dan gula jawa sekitar 2-3 kali seminggu.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Darma Wanita Persatuan Kedutaan Besar Republik Indonesia (DWP KBRI) di Tokyo, Nuning Akhmadi mengemukakan, jamu adalah kekayaan budaya Indonesia sejak dulu dan perlu dipopulerkan, terutama di kalangan generasi muda.

Dalam kesempatan ini, RBI juga ikut membagikan resep dan cara pembuatan kunyit asam, wedang jahe dan beras kencur serta menunjukkan bahan-bahan aslinya yang bisa dibeli di wilayah Tokyo.

Acara dimeriahkan dengan tarian “Mbok Jamu” oleh anggota Sanggar Duta Melati, Chika dan ditutup dengan bersama-sama menyanyikan Lagu “Suwe Ora Jamu” dengan iringan piano Noriko Sasaki. Kegiatan ini telah berlangsung rutin dan dapat dinikmati di kanal Youtube resmi RBI, yaitu RBI Tokyo.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun