Pada zaman dahulu, ada sebuah alkisah yang disebut unok, unok ini memiliki beberapa penjelasan dari berbagai kalangan menurut cerita yang beredar dikalangan masyarakat gayo, dia merupkan seorang makhluk halus atau juga disebut Aulia yang bertubuh besar dna tinggi. Ia juga seorang muslim atau orang yang beragama islam dan menjadi seorang ulama. Menurut cerita jika dia ingin sholat dia selalu melakukannya di mekkah dan jika dia ingin melakukan sholat jum’at maka dia kembali ke takengon.
Diceritakan juga bahwa bentuk unok ini memiliki bentuk tubuh yang sangat besar dan tinggi jika dia berjalan makan langkahnya bisa melewati gunung dan lautan ini merupakan pendapat dari sebagian masyarakat. Kemudian pada suatu hari unok ini dikatakan menerima wahyu dari tuhan sang pencipta alam semesta dan memberi peringatan kepadanya bahwa akan ada sebuah bencana yang akan datang kepada masyarakat gayo yang berupa air bah, maka dari itu dia diperintahkan untuk membuat sebuah kapal yang besar.
Sebelum danau lut tawar luas seperti sekarang ini, dari cerita ini disebutkan bahwa danau itu dulunya hanya berupa mata air kecil yang menjadi sebuah kolam yang selalu disinggahi oleh bidadari yang disebut peteri pitu oleh masyarakat gayo untuk mandi dan berjemur . Dipinngir kolam itu, ada sebuah pohon yang sangat besar, pohon ini sering disinggahi oleh berbagai jenis burung. Walaupun ada pohon yang lain disekitarnya namun burung – burung ini hanya singgah di pohon yang dipinggir kolam.
Setelah unok atau aulia tadi mendapatkan wahyu kemudian dia berpikir dan akan mencabut pohon yang ada dipinggir kolam tadi dan kemudian akan dibuat menjadi sebuah perahu yang besar. Setelah itu perahu itu akan ditempatkan di sebuah tempat yang dekat dengan pemukiman agar jika sewaktu – waktu bencana itu datang maka semua orang akan mudah naik kedalamnya.
Singkat cerita dikatakan bahwa ketika unok mencabut pohon itu sampai akar – akarnya terjungkar dan kemudian menyeretnya sampai ke pesisir aceh.
Berdasarkan cerita dari masyarakat setempat bahwa bekas dari pohon yang dicabut itulah yang menjadi danau yang lebar dan juga dalam sampai pada akhirnya penuh dengan air. Kemudian dikatakan juga bahwa bekar dari seretan pohon tadi lah yang menjadi sungai yang disebut sungai Pesangan yang berarus sampai ke pesisir aceh.
Tentang Penulis : Riswandi, Mahasiswa IAIN TAKENGON Jurusan Tarbiyah Prodi Bahasa Iggris. Artikel Ini Dibuat Guna Untuk Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah Translation I Yang Diampu oleh Mrs. Yuni Amalia Rakhmyta M.Hum.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI