Mohon tunggu...
Ali Sodikin
Ali Sodikin Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati Masalah Sosial Politik, Dosen Ilmu Komunikasi

Pemerhati Masalah Sosial Politik , mantan aktivis HMI, twitter: @alikikin

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Loji Gandrung ke Istana Negara (1)

31 Juli 2015   09:34 Diperbarui: 12 Agustus 2015   04:33 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

detiknews

Sementara Detiknews, memotret realitas tentang Jokowi Walikota Solo yang tak pernah ambil gaji. Dengan judul 6 Aksi mengejutkan Jokowi, salah satunya adalah tidak pernah diambilnya gaji sebagai Walikota oleh Jokowi. Detik lebih menyoroti sisi human interest,  dan tidak membandingkan dengan perilaku banyak pejabat negara lainnya, tetapi memotretnya sebagai seorang manusia biasa yang notabene adalah kepala keluarga, seorang suami dan seorang bapak yang punya tanggung jawab menafkahi keluarganya. Bagaimana dan darimana keluarganya memperoleh nafkah untuk kebutuhan sehari-hari.

Detiknews. Mengulas fakta tersebut dengan menampilkan artikel yang berjudul 6 Aksi Mengejutkan Jokowi, Kamis 12/07/2012. Salah dari 6 aksi tersebut Jokowi Tak Ambil Gaji. Bekerja tanpa gaji. Itulah hal yang dilakukan Jokowi selama menjadi wali kota Solo. Tidak pernah sekali pun gaji yang menjadi haknya itu diambil oleh pria berpostur kurus ini. Ini bukan berarti Jokowi berlaku zalim pada diri dan keluarganya, namun baginya ada orang yang lebih membutuhkan uang tersebut ketimbang dirinya. Apalagi Jokowi dan istri memiliki usaha lain yang ditekuni sejak sebelum menjadi wali kota, yakni eksportir mebel.

"Gaji wali kota Rp 6,5 juta. Potong pajak jadi Rp 5,5 juta. Saya tidak pernah tanya. Saya merasa memang saya sebenarnya butuh uang, tapi ada orang lain yang lebih membutuhkan uang ini dari kita," kata Jokowi ketika ditanya salah satu peserta seminar 'Gerakan Perempuan Mewujudkan Good Governance' di Hotel Menara Peninsula, Jakarta pada 26 Mei 2011 lalu.

Berita atau informasi jenis human interest, dimaksudkan dan biasanya mengena pada suasana hati pembaca, mengaduk-aduk perasaan, bahkan menguras air mata khalayak.  jenis berita ini termasuk yang paling efektif dalam menyentuh wilayah intuisi, emosi, dan psikologi khalayak yang anonim dan heterogen. Sosok atau tokoh yang diangkat dan dihadirkan bukan orang itu sedang bergelimang dengan tahta kekuasaan, harta kekayaan, wanita pujaan, atau ketenaran lainnya. Dia diangkat dan dihadirkan justru karena sosok tersebut adalah manusia biasa, terkadang malah lemah dan tak berdaya, tetapi ternyata memiliki sesuatu yang tak dimiliki oleh orang banyak. Misalnya keluhuran budi, kesalehan sosial, kearifan lokal, kesabaran yang tanpa batas, atau kepasrahan untuk menyerahkan apa pun yang dimilikinya untuk kebahagiaan orang lain.

Jokowi digambarkan pria berpostur kurus. Kurus dalam dalam budaya kita akan cenderung dimaknai sebagai kelemahan, kekurangan, ketidakbedayaan. Beda dengan langsing, ramping, atau singset. Meski sama-sama kurus, makna yang kita peroleh menjadi berbeda 180 derajat. Langsing biasanya mengacu pada keindahan tubuh perempuan, gadis cantik dan bertubuh langsing. Sedangkan ramping, juga memiliki makna hampir sama, tetapi biasanya untuk perempuan yang dikategorikan ibu muda dari kelas menengah atas. Singset mendekati gemuk, tapi seksi.

            Namun lelaki berpostur kurus (bandingkan dengan postur SBY)  tersebut justru tidak mengambil sesuatu yang menjadi haknya, malah gajinya itu disumbangkan pada orang lain yang dianggapnya  lebih membutuhkan. Jokowi kembali digambarkan sebagai manusia biasa yang berhati mulia, “ saya merasa memang sebenarnya saya membutuhkan uang, tapi ada orang lain yang lebih membutuhkan uang ini dari kita,” kata Jokowi. Keluarga merasa cukup memenuhi kebutuhan nafkahnya dari usaha mebel. Jokowi sampai kurus, bekerja untuk rakyat Solo dan tidak pernah mengambil gaji.

Okezone.com

Media online Okezone.com menampilkan tema ini sebagai berikut : Okezone.com. Minggu 30 Desember 2012. Dengan Judul “ Mengulas fenomena tentang Jokowi yang tidak pernah ambil gaji sewaktu menjadi Walikota Solo dengan judul Ditanya Soal Gaji, Jokowi : Itu Masalah Rumit.”  SOLO - Saat menjabat sebagai Wali Kota Solo selama tujuh tahun atau dua periode, Joko Widodo atau biasa dipanggil Jokowi tidak pernah mengambil sekalipun gaji bulanannya sebagai Wali Kota. Namun begitu sikap Jokowi ini apakah akan dilakukannya saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta nanti? Menanggapi hal tersebut, Jokowi enggan menjawabnya."Masak soal itu ditanyakan juga. Nanti sajalah," kata Jokowi, kepada Okezone, di Lodji Gandrung, Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Sabtu (29/9/2012).

Media online OKezone.com, yang merupakan anak perusahaan dari salah satu konglomerat media Indonesia MNC Group, dalam memotret fakta tentang Walikota Solo Jokowi yang tidak pernah mengambil gaji, justru ketika Jokowi telah menjadi Gubernur DKI Jakarta, berita tersebut muncul pada tanggal 30 Desember 2012.

Pada saat itu Jokowi dan pasangannya Ahok telah ditetapkan sebagai pemenang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara di tingkat provinsi oleh Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta (KPU DKI Jakarta), Jumat, 28 September 201. Jokowi-Basuki meraih 2.472.130 suara pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta yang berlangsung pada Kamis 20 September 2012. Pasangan ini memperoleh suara sebesar 53,82 persen, unggul dari pasangan Foke-Nara yang mendapat suara sebanyak 46,18 persen.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun