Mohon tunggu...
Alisha Natania Sekar Chalisva
Alisha Natania Sekar Chalisva Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

International Relations

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penguatan Hubungan Ekonomi melalui Kerja Sama Pasar Bebas Kamboja-Tiongkok

14 Juni 2023   05:19 Diperbarui: 14 Juni 2023   05:36 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hubungan kerja sama yang baik antara kedua negara ini membuat beberapa pihak menuding bahwa keputusan hak veto yang dimiliki oleh Kamboja dalam mengambil keputusan di ASEAN terpengaruhi oleh kehadiran Tiongkok sebagai bentuk dari hubungan timbal balik atas pemberian bantuan ekonomi bagi Phnom Penh oleh Beijing. Namun, Kamboja membantah dengan tegas tuduhan tersebut dan mempertegas bahwa kebijakan luar negeri yang diputuskan oleh Kamboja tidak terpengaruh oleh kepentingan Tiongkok.

Dalam memperluas jangkauan kerja sama, diusung sebuah program bertajuk RCEP atau Regional Comprehensive Economic Partnership yang merupakan perjanjian perdagangan bebas yang melibatkan sepuluh negara anggota ASEAN yaitu Kamboja, Brunei, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam dengan lima negara mitra yaitu Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, Australia dan Selandia Baru yang ditandatangani pada 15 November 2020.

Perdana Menteri Kamboja, Samdech Techo Hun Sen mengatakan bahwa kerja sama yang dijalin oleh Tiongkok dengan ASEAN membuahkan berbagai pencapaian yang sangat menguntungkan bagi banyak pihak. Dalam beberapa tahun terakhir penerapan perjanjian perdagangan bebas Tiongkok dengan ASEAN versi 1.0 dan 2.0 telah berhasil dilakukan, dan Kamboja memberikan dukungan penuh dalam peningkatan perjanjian versi 3.0.

Hun Sen mengatakan, "Sebagai ketuan ASEAN 2022, kamboja terus mengupayakan adanya tindakan penguatan kerja sama ASEAN dengan Republik Rakyat China untuk memastikan terjalinnya keberlanjutan, inklusivitas, dan ketahanan pembangunan sosial-ekonomi di kedua kawasan".

Ia menghimbau kepada pihak Tiongkok agar terus memperhatikan perluasan lebih lanjut dalam lingkup kerja sama ekonomi mereka dengan meminimalisir hambatan dalam proses perdagangan barang, jasa dan investasi, serta melakukan berbagai macam promosi dan pengembangan ekonomi yang berbasis digital, pertumbuhan hijau dan pengembangan lebih lanjut bagi usaha kecil dan menengah (UMKM).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun