Mohon tunggu...
Ali Satria
Ali Satria Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya adalah seorang mahasiswa di Akademi Komunikasi Radya Binatama, bergabung di salah satu UKM PELANGI JOGJA di AKRB pencapaian yang saya peroleh adalah terciptanya karya kreative sebagai presenter dan kameramen.

Me hobby olahraga terkhusus Bulu Tangkis dan saya suka menonton film dukomenter dan feature

Selanjutnya

Tutup

Book

Dokumenter Televisi

19 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:58 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cover buku Syaiful HALIM 

BAB 1V

Mitos Film Dokumenter

dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas tentang mitos-mitos yang sering muncul dalam pembuatan film dokumenter. Pada bab ini, penulis mengajak pembaca untuk mempertanyakan mitos-mitos tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai film dokumenter.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa film dokumenter harus sepenuhnya berdasarkan kenyataan. Penulis menjelaskan bahwa hal ini tidak selalu benar, karena seringkali film dokumenter juga menggunakan teknik-teknik naratif atau visual untuk memperjelas pesan yang ingin disampaikan.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa film dokumenter selalu memiliki sudut pandang yang objektif. Hal ini juga tidak selalu benar, karena pembuat film dokumenter juga memiliki sudut pandang atau interpretasi terhadap kenyataan yang mereka dokumentasikan.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa film dokumenter harus serius dan tidak boleh menghibur. Penulis menjelaskan bahwa film dokumenter juga dapat dijadikan media hiburan asalkan tidak mengurangi nilai-nilai kebenaran dan kejujuran dalam penyampaian pesan.

Seluruh informasi yang disajikan dalam bab 4 ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh-contoh kasus yang relevan. Hal ini membuat pembaca dapat mempertanyakan mitos-mitos yang ada dan mempertimbangkan kebenarannya dengan lebih kritis.

Secara keseluruhan, bab 4 dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim memberikan panduan yang berguna bagi pembuat film dokumenter untuk memahami bahwa mitos-mitos yang ada tidak selalu benar dan agar mempertimbangkan berbagai faktor dalam pembuatan film dokumenter yang berkualitas.


BAB V

Mitos Program Dokumenter

dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas tentang mitos-mitos yang sering muncul dalam pembuatan program dokumenter. Pada bab ini, penulis mengajak pembaca untuk mempertanyakan mitos-mitos tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai program dokumenter.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa program dokumenter harus selalu berdurasi lama untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pemirsa. Penulis menjelaskan bahwa hal ini tidak selalu benar, karena program dokumenter yang efektif dapat disampaikan dalam durasi yang singkat jika pesan yang ingin disampaikan sudah jelas dan terorganisir dengan baik.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa program dokumenter harus mengandung unsur dramatis dan konflik yang besar. Hal ini juga tidak selalu benar, karena program dokumenter juga dapat disampaikan secara tenang dan damai jika pesan yang ingin disampaikan lebih berfokus pada nilai-nilai kebaikan.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa program dokumenter selalu harus menampilkan tokoh-tokoh terkenal untuk menarik minat pemirsa. Penulis menjelaskan bahwa program dokumenter yang berkualitas dapat disampaikan dengan menonjolkan kisah-kisah kehidupan orang biasa dan masalah-masalah sosial yang sering dihadapi.

Seluruh informasi yang disajikan dalam bab 5 ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh-contoh kasus yang relevan. Hal ini membuat pembaca dapat mempertanyakan mitos-mitos yang ada dan mempertimbangkan kebenarannya dengan lebih kritis.

Secara keseluruhan, bab 5 dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim memberikan panduan yang berguna bagi pembuat program dokumenter untuk memahami bahwa mitos-mitos yang ada tidak selalu benar dan agar mempertimbangkan berbagai faktor dalam pembuatan program dokumenter yang berkualitas dan bermakna.


BAB VI

Mitos Riset Dokumenter

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos-mitos yang sering muncul dalam riset dokumenter. Pada bab ke-6 ini, penulis mengajak pembaca untuk mempertanyakan mitos-mitos tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai riset dokumenter.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa riset dokumenter hanya memerlukan waktu singkat. Penulis menjelaskan bahwa hal ini tidak selalu benar, karena riset yang baik memerlukan waktu yang cukup untuk memperoleh informasi yang akurat dan valid.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa riset dokumenter hanya memerlukan teknik pencarian informasi melalui internet. Hal ini juga tidak selalu benar, karena riset dokumenter yang efektif memerlukan teknik pencarian informasi yang beragam, termasuk melalui observasi langsung, wawancara, dan studi pustaka.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa riset dokumenter harus memperoleh informasi dari sumber resmi dan terpercaya saja. Penulis menjelaskan bahwa informasi yang tidak resmi atau informasi dari sumber yang tidak terlalu terpercaya dapat memberikan perspektif yang berbeda dan bermanfaat untuk memperoleh gambaran yang lebih lengkap.

BAB VII

Mitos Pra-Produksi Dokumenter

Buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas mitos-mitos yang muncul dalam tahap pra-produksi dokumenter. Penulis mengajak pembaca untuk mempertanyakan mitos tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai proses pra-produksi.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa tahap pra-produksi tidak terlalu penting dan dapat dilewati dengan mudah. Hal ini tidak benar, karena tahap pra-produksi adalah tahap penting dalam produksi dokumenter. Penulis menjelaskan bahwa tahap pra-produksi meliputi perencanaan konsep, pengumpulan data dan informasi, serta pemilihan narasumber dan karakter yang tepat untuk membangun cerita dokumenter yang baik.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa dokumenter hanya memerlukan satu jenis narasumber. Hal ini juga tidak benar, karena dokumenter yang baik memerlukan berbagai macam narasumber yang dapat memberikan sudut pandang yang berbeda-beda terhadap topik yang dibahas.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa semua informasi yang dibutuhkan dalam pra-produksi dapat diperoleh dengan mudah. Penulis menjelaskan bahwa informasi yang dibutuhkan dalam produksi dokumenter dapat sulit diperoleh, terutama jika topik yang dibahas sangat sensitif atau rahasia.

Penulis juga menjelaskan pentingnya memperoleh izin dan persetujuan dari pihak-pihak terkait sebelum memulai produksi. Hal ini akan meminimalisir risiko hukum dan memastikan bahwa dokumenter yang dihasilkan dapat disiarkan dengan aman.


BAB VIII

Mitos Produksi Dokumenter

Buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas mitos-mitos yang muncul dalam tahap produksi dokumenter. Penulis mengajak pembaca untuk mempertanyakan mitos tersebut dan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai proses produksi.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa semua aspek produksi harus berjalan dengan sempurna. Hal ini tidak benar, karena proses produksi dokumenter tidak selalu lancar dan seringkali menghadapi kendala dan masalah yang tidak terduga. Penulis menekankan bahwa penting untuk memiliki rencana cadangan dan fleksibilitas dalam menghadapi permasalahan yang muncul selama produksi.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa dokumenter harus dibuat dengan anggaran yang besar. Hal ini tidak benar, karena produksi dokumenter dapat dilakukan dengan anggaran yang terbatas. Penulis menjelaskan bahwa kreativitas dan inovasi dapat membantu mengatasi keterbatasan anggaran dalam produksi dokumenter.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa semua adegan harus direkam dengan kamera profesional. Hal ini tidak benar, karena dalam beberapa situasi, penggunaan kamera smartphone atau kamera saku dapat menjadi pilihan yang tepat. Penulis menjelaskan bahwa yang terpenting adalah memastikan bahwa kualitas rekaman cukup baik dan sesuai dengan tujuan produksi.

Penulis juga membahas tentang mitos bahwa dokumenter harus dibuat dengan gaya tertentu, seperti gaya narasi atau gaya observasional. Hal ini juga tidak benar, karena dokumenter dapat dibuat dengan berbagai macam gaya yang berbeda-beda tergantung pada konsep dan tujuan produksinya.


BAB IX

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun