Mohon tunggu...
Ali Satria
Ali Satria Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya adalah seorang mahasiswa di Akademi Komunikasi Radya Binatama, bergabung di salah satu UKM PELANGI JOGJA di AKRB pencapaian yang saya peroleh adalah terciptanya karya kreative sebagai presenter dan kameramen.

Me hobby olahraga terkhusus Bulu Tangkis dan saya suka menonton film dukomenter dan feature

Selanjutnya

Tutup

Book

Dokumenter Televisi

19 Maret 2023   13:56 Diperbarui: 19 Maret 2023   13:58 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sampul bagian belakang karya buku saiful HALIM

Cetakan ke-2 Agustus 2019

Perpustakan A.K.R.B Yogyakarta 791.43 SYA d C.1.3

Buku "Dokumenter Televisi" ini merupakan karya Syaiful Halim yang terdiri dari 13 bab membahas mengenai seni dan teknik pembuatan film dokumenter untuk televisi.

BAB I

Mitos Mitos Dokumenter

Ada beberapa mitos dokumenter diantaranya :

  • bahwa film dokumenter haruslah objektif dan tidak memihak. Syaiful Halim menjelaskan bahwa objektivitas dalam film dokumenter bukanlah hal yang mutlak dan bahkan seringkali tidak mungkin tercapai. Karena itu, seorang pembuat film dokumenter sebaiknya tidak memaksakan untuk menjadi objektif, namun seharusnya menjadi jujur dalam mengekspresikan sudut pandang mereka.
  • bahwa film dokumenter adalah representasi yang benar dari kenyataan. Syaiful Halim menekankan bahwa film dokumenter hanyalah satu sudut pandang yang diambil oleh pembuat film, dan dapat memiliki bias yang sama seperti media lainnya. Oleh karena itu, seorang pembuat film dokumenter harus selalu mempertanyakan sudut pandang dan niat mereka dalam membuat film tersebut.
  • bahwa film dokumenter haruslah menyajikan kisah yang menyentuh perasaan. Syaiful Halim menyatakan bahwa film dokumenter tidak harus selalu menyentuh perasaan, namun haruslah memiliki nilai yang dapat diambil oleh penonton. Seorang pembuat film dokumenter sebaiknya fokus pada narasi yang kuat dan konsisten untuk menghasilkan film dokumenter yang efektif.
  • bahwa film dokumenter hanya untuk orang yang suka dengan subjek yang sedang dibahas. Syaiful Halim menekankan bahwa film dokumenter seharusnya dapat menarik perhatian penonton yang beragam, dan dapat membuka pikiran mereka terhadap topik yang mungkin tidak pernah mereka perhatikan sebelumnya.

Bab pertama dari buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas mitos-mitos yang berkembang dalam pembuatan film dokumenter. Dalam bab ini, Syaiful Halim menekankan bahwa pembuat film dokumenter harus mempertanyakan sudut pandang mereka dan fokus pada narasi yang kuat

BAB II

Bahasa Gambar

Buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas tentang bahasa gambar dalam produksi televisi. Pada bab ini, penulis membahas pentingnya bahasa gambar sebagai salah satu elemen penting dalam pembuatan program televisi.

Syaiful Halim membahas bahwa bahasa gambar sangat penting dalam produksi televisi karena dapat memberikan pengalaman visual kepada pemirsa. Bahasa gambar juga dapat membantu mengomunikasikan ide dan pesan kepada pemirsa dengan cara yang lebih mudah dipahami.

Selain itu, Syaiful Halim juga membahas tentang teknik pengambilan gambar yang digunakan dalam produksi televisi, seperti teknik angle, shot, dan framing. Penulis juga membahas tentang peran pencahayaan dan komposisi dalam pengambilan gambar yang baik.

Seluruh informasi yang disajikan dalam bab 2 ini diilustrasikan dengan gambar-gambar dan diagram yang mudah dipahami. Hal ini membuat pembaca dapat memahami konsep bahasa gambar dengan lebih mudah dan cepat.

Secara keseluruhan, bab 2 dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim merupakan panduan yang baik bagi para pembuat program televisi untuk memahami pentingnya bahasa gambar dalam produksi televisi serta teknik dan jenis gambar yang dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman visual yang lebih menarik dan efektif bagi pemirsa.


BAB III

Mitos New Feature

Buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim membahas tentang mitos yang sering muncul dalam pengembangan fitur baru pada program televisi. Pada bab ini, penulis mengajak pembaca untuk mengevaluasi mitos-mitos tersebut dan mempertanyakan kebenarannya.

Syaiful Halim membahas tentang mitos bahwa fitur baru dalam program televisi selalu lebih baik dari fitur lama. Penulis menjelaskan bahwa hal ini tidak selalu benar, karena seringkali fitur lama yang sudah teruji memiliki kualitas yang lebih baik daripada fitur baru yang belum terbukti.

Selain itu, penulis juga membahas tentang mitos bahwa fitur baru selalu lebih menarik bagi pemirsa. Hal ini juga tidak selalu benar, karena pemirsa dapat memiliki preferensi yang berbeda-beda terhadap jenis fitur yang mereka sukai.

Syaiful Halim juga membahas tentang mitos bahwa pengembangan fitur baru selalu membutuhkan biaya yang besar. Penulis menjelaskan bahwa hal ini tidak selalu benar, karena pengembangan fitur baru dapat dilakukan dengan biaya yang lebih murah melalui kolaborasi dengan pihak-pihak lain atau penggunaan teknologi yang sudah ada.

Seluruh informasi yang disajikan dalam bab 3 ini disajikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan dilengkapi dengan contoh-contoh kasus yang relevan. Hal ini membuat pembaca dapat mempertanyakan mitos-mitos yang ada dan mempertimbangkan kebenarannya dengan lebih kritis.

Secara keseluruhan, bab 3 dalam buku "Dokumenter Televisi" karya Syaiful Halim memberikan panduan yang berguna bagi pembuat program televisi untuk menghindari terjebak dalam mitos-mitos yang tidak selalu benar mengenai pengembangan fitur baru pada program televisi.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun