Pada paragraf tiga perasaan tokoh ketika berkata ''...mereka semua terikat darah denganku kesal dan marah. Ia kesal karena suara-suara yang menyindirnya masih terdengar dan diselingi dengan tawa. Ia ingin marah tetapi tidak bisa. Ia tidak bisa marah karena mereka semua  terikat darah atau saudara denganku.
Pada paragraf tujuh  Bahar berkata "Kamu tidak mau bergabung, dan itu mengganggu" maksudnya Bahar itu ingin mengajak tokoh aku bergabung tetapi tokoh aku tidak ada menjawab. Dari paragraf ini terisyarat bahwa Bahar itu kurang menyukai tokoh aku karena tokoh aku tidak mau bergabung dan berbincang dengan mereka. Menurutku tokoh tidak mau bergabung karena  mereka semua itu menggaggu si aku. Padahal si aku itu tidak ada mengganggu mereka semua.
 Gambaran perasaan tokoh dalam paragraf sembilan dalam satu kata terkejut, lega, dan senang. Tokoh terkejut karena  pintu geser kehijauan terbuka dan adanya kalimat "Keluarga Bapak Pattarani". Tokoh lega karena operasi berhasil. Tokoh tersebut senang karena operasi nya berhasil dan  pasien/kakek mereka sudah ada di ruang pemulihan.
 Menurutku judul bacaan di atas kurang tepat. Menurutku judul yang lebih tepat Malam Yang Menegangkan. Aku memilih judul ini karena di malam itu mereka terjadi masalah dan sempat bertengkar sebentar antara mereka. Di malam itu juga mereka sedang gelisah dan cemas menunggu kakek mereka yang operasi di rumah sakit. Akhirnya di malam itu  mereka  semua gembira dan penuh seruan syukur di ruangan itu dan mereka  semuanya  kembali akur lagi walaupun sebelumnya mereka nyaris baku hantam.
Cerpen di bangun berdasarkan dua unsur. Pertama unsur instrinsik. Salah satu unsur instrinsik yaitu sudut pandang penceritaan.
Sudut pandang penceritaan adalah cara penulis menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Sudut pandang cerita ada tiga pertama, sudut pandang cerita orang pertama. Kedua, sudut pandang cerita orang kedua. Ketiga, sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang cerita orang pertama adalah sudut pandang yang menceritakan kehidupan/ hidupnya sendiri. Â Jika pengarang menjadi tokoh utama cerita. Ia menggunakan kata ganti aku, saya,-ku jika tokoh tunggal. Jika tokoh jama' ia menggunakan kata ganti kami, kita.
Sudut pandang cerita orang ketiga adalah  sudut pandang yang menceritakan tentang kehidupan orang lain atau orang lain menjadi tokoh utama. Pengarang memakai kata ganti  dia, ia, -nya jika tokoh tungggal. Jika tokoh jama' pengarang memakai kata ganti mereka.
Contoh satu paragraf  pada cerpen Yang Lebih Penting dari Aku menggunakan sudut pandang cerita orang pertama. Pada paragraf delapan.
Amarah mencekeramku. Aku benar-benar siap meledak. Aku merasa deru  jantungku kian kencang. Kepalaku kian kuat. Aku bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tanganku. Kemarahan menguasaiku.
Jika di ubah menjadi sudut pandang cerita orang ketiga beginilah bunyinya.
Amarah mencengkeramnya. Ia benar-benar siap meledak. Ia merasa deru jantungnya kian kencang. Â Kepalanya kian kuat. Ia bisa merasakan ujung kuku menekan telapak tangannya. Kemarahan menguasainya.