Ketika Mie Instan Menjadi Makanan Mewah Anak-anakku

Indonesia terkenal dengan bermacam produk mie instan yang terkenal sampai ke mancanegara. Beberapa merek terkenal bisa didapatkan di beberapa negara Asia maupun Eropah. 

Merek dan rasa yang bermacam-macam serta penyajian yang cukup simple menjadikan mie instan menjadi makanan sejuta umat yang sangat digandrungi. 

Tak jarang orang menyelipkan beberapa mie instan apabila hendak bepergian ke luar negeri. Apalagi jika tujuannya adalah negara dengan jenis makanan yang tidak pas di lidah orang Indonesia, maka mie instan ini bisa menjadi solusi pelepas kerinduan terhadap tanah air. 

Menurut World Instant Noodles Association, konsumsi mie instant di Indonesia mencapai 12,45 miliar porsi selama tahun 2018. Angka yang sangat fantastis hampir 2 kali lipat konsumsi mie instan di Jepang dan India.

Beberapa rumah makan kekinian dan berkelas malah menyajikan mie instan sebagai menu utama dengan bermacam racikan yang digemari berbagai kalangan. 

Harga yang terjangkau tentu menjadi salah satu daya tarik tersendiri. Menjadikan mie instan naik kelas, tidak lagi sebagai santapan murah meriah di warung pinggir jalan atau makanan pokok mahasiswa.

Tidak bisa dipungkiri, menyantap mie instan memang memiliki kelezatan tersendiri. Terkadang tiba-tiba muncul keinginan memasak dan meraciknya di saat-saat tertentu. 

Kemudahan dan keringkasan dalam menyajikan menjadikannya alternatif pilihan ketika rasa itu datang, terutama pas hari hujan atau hawa dingin datang mendera. 

Namun di balik kelezatannya, mie instan tetaplah merupakan junk food atau makanan yang tidak sehat dan tidak dapat memenuhi standard gizi yang dibutuhkan oleh tubuh. 

Sehingga makanan ini tidak disarankan untuk dikonsumsi dalam porsi yang berlebihan. Kandungan zat dalam mie instan seperti Monosodium Glutamate (MSG), Natrium/Sodium, zat pengawet berupa lilin dan nipagin dapat memberi efek negatif bagi kesehatan.

Beberapak efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh konsumsi mie instan yang berlebihan antara lain gangguan pencernaan akibat rendahnya kandungan serat dan nutrisi dalam mie instan.