Mohon tunggu...
Alip Yog Kunandar
Alip Yog Kunandar Mohon Tunggu... Penulis - Bukan Pemikir, Meski Banyak yang Dipikirin

Dosen Ilmu Komunikasi UIN Jogja, yang lebih senang diskusi di warung kopi. Menulis karena hobi, syukur-syukur jadi profesi buat nambah-nambah gizi. Buku: Memahami Propaganda; Metode, Praktik, dan Analisis (Kanisius, 2017) Soon: Hoax dan Dimensi-Dimensi Kebohongan dalam Komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibadah Petani ya Bertani, Pelajar ya Belajar. Pengangguran?

27 April 2021   05:09 Diperbarui: 27 April 2021   05:54 1278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: tanamanporang.com

"Habis dari kebon Mang Juju, belajar soal suweg sama dia..." jawab Jang Herdi.

"Suweg? Kangen buka puasa sama suweg?"

Jang Herdi menggeleng. "Sekarang kan lagi rame soal porang yang harganya mahal kalau dijual ke luar negeri. Nah kalo di kampung kita kan lebih banyak suweg. Bentuknya hampir mirip-mirip. Rencananya saya juga mau meneliti, apakah kandungan suweg itu sama atau tidak dengan porang. Terus, mau tahu juga, kalau di sini suweg bisa subur, apakah porang juga bisa..."

"Kenapa malah belajar dari Mang Juju yang tidak pernah kuliah? Mahasiswa pertanian kan harusnya lebih pinter dari petani?"

Jang Herdi tersenyum, "Ya enggak lah Kang. Petani tetap saja menang pengalaman. Mahasiswa pertanian kan hanya menang teori, kalau prakteknya kan belum tentu..."

"Terus nanti kalau Jang Herdi sudah jadi sarjana, mau jadi petani juga? Terus apa bedanya sama Mang Juju?"

"Ya, harusnya sarjana pertanian itu menyempurnakan pekerjaan petani. Petani hanya mengandalkan pengalaman, sarjana pertanian menambahkan pengetahuan. Misalnya kalau petani tahunya hanya bisa panen setahun sekali, sarjana pertanian bisa nggak mengusahakan agar bisa panen dua kali setahun. Atau yang buahnya selalu kecil, bisa nggak dibuat besar oleh sarjana pertanian..." jawab Jang Herdi.

Kabayan mengangguk-angguk. "Semua mahasiswa begitu, yang jurusan-jurusan lain?"

"Prinsipnya sama Kang..." jawab Jang Herdi.

"Jadi sebetulnya di rumah terus seperti sekarang itu nggak masalah ya?"

"Ya nggak masalah. Bagus sebetulnya, lebih banyak bisa praktek. Yang jurusan sastra mungkin lebih banyak berkarya, yang jurusan komunikasi belajar nulis, yang jurusan hukum mendalami KUHP, yang jurusan ekonomi belajar usaha, yang jurusan pertanian praktek nanam..." tambah Jang Herdi. "Hanya soal bosen saja sih Kang. Biar bagaimana, belajar bersama teman-teman tetap lebih asyik. Meski praktek juga asyik, apalagi bulan puasa, bisa seharian nggak terasa..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun