"Salam kenal, Tuan..." kata Soso.
"Ya ya ya..." lelaki itu kembali menepuk-nepuk pundaknya sambil tersenyum. Ia tampak akrab dan ramah.
"Jika ada keperluan langsung saja sampaikan Tuan, tak apa, anak muda ini bisa mendengarnya, kecuali yang sangat rahasia..." kata Pangeran Ilia.
"Ah tak ada yang rahasia," timpal Tuan Zakaria. "Saya hanya ingin berbincang soal biro sensor itu saja, Pangeran. Mungkin Tuan sudah mendengar soal razia toko buku di Tiflis ini..."
"Kebetulan, aku dan anak muda ini juga sedang membahasnya..." kata Pangeran Ilia.
Tuan Zakaria melirik Soso, "Kau tertarik juga dengan soal itu?"
"Saya biasa membaca buku-buku seperti itu Tuan, di toko buku di dekat-dekat seminari, dan sekarang sudah habis bukunya, disita..." jawab Soso.
"Dimana kau biasa membaca, bukankah dilarang di sekolahmua?"
Soso tersenyum, "Ya di toko bukunya Tuan, satu yang di dekat Lapangan Yerevan, satunya lagi di belakang markas tentara..."
"Gege Imedashvili?"
Soso mengangguk.