Ia datang ke Sarang Setan dengan muka merah padam menahan amarahnya. "Ini tak bisa dibiarkan!" katanya kepada teman-temannya, "Kalau catatan itu masuk, aku jelas akan dihukum. Tapi bukan itu yang kutakutkan. Aku bukan orang yang pandai. Kalau sampai catatan itu dipakai untuk mengurangi nilai-nilaiku, habislah aku. Aku hanya dibiayai orangtuaku untuk tahun ini saja, tahun depan aku harus dapat beasiswa. Kalau tidak, aku bisa pulang kampung!"
Soso yang mendengarnya kasihan juga. "Kau ikut aku!" katanya.
Anak baru itu, yang baru akan mengikuti ujian pertamanya tak berkata apa-apa selain mengikutinya. Soso membawanya ke Bazaar Persia. Dan untunglah, orang yang dicarinya langsung ketemu, si Ararat, anak Armenia yang magang jadi pembantu bapaknya menjadi tukang servis sepatu.
Dua hari sebelum ujian dimulai, di sekolah beredar bisik-bisik; para pengawas luar sekolah, banyak yang kehilangan barangnya saat berpatroli. Dan bukan hanya barang pribadinya yang lenyap --yang sebetulnya tak seberapa---tapi catatan-catatan pelanggaran yang mereka bawa juga lenyap!
*****
BERSAMBUNG: (107) Menelusuri Asal-usul
Catatan:
[1] Belakangan hal ini terbukti ketika banyak wilayah yang melepaskan diri dari Rusia juga 'melepaskan diri' dari Gereja Orthodox Rusia, misalnya dengan munculnya Gereja Orthodox Georgia, hingga yang terbaru adalah Gereja Orthodox Ukraina (2018).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H