Soso mengangguk, ia memang belum bercerita soal itu pada Natela, "Aku mengenalnya di Tiflis, sering main ke majalah yang dikelolanya. Ia juga yang menitipkanku kepada Tuan Nikoladze agar aku belajar di Poti selama liburan ini.." jawabnya.
"Oooh pantesan Tuan Nikoladze percaya sama kamu, ternyata kamu titipan Pangeran Ilia toh..." kata Natela.
Soso hanya nyengir.
"Bagaimana kamu bisa kenal Pangeran Ilia?" tanya Natela lagi.
"Dulu aku sering menulis puisi, dan puisiku dimuat di majalah Iveria yang dikelola Pangeran Ilia. Ya sudah, habis itu aku jadi sering ngobrol dengannya!" jawab Soso. "Eh, terusin ceritanya tadi, di mana Tuan Nikoladze dan Nyonya Guramishvili bertemu!"
"Mereka bertemu di Swiss. Pertamanya mereka masuk Universitas Zurich, tapi karena ada edaran dari pihak Tsar bahwa wanita dilarang kuliah, diam-diam ia menggunakan nama samaran dan kuliah di Universitas Jenewa. Di sanalah mereka bertemu. Apalagi mereka sama-sama aktif di Komunitas Yoke.[2] Setelah menikah mereka sempat tinggal di St. Petersburg, tapi diusir pihak Tsar karena dekat dengan Nikolay Mikhailovsky.[3] Ya sudah, akhirnya mereka balik ke Georgia..." jawab Natela.
"Kenapa aku baru melihatnya kali ini ya?" tanya Soso.
"Ya karena dia lebih banyak di Samptredia. Dia punya sekolah di sana, salah satunya ya sekolah untuk perempuan!"
Soso mengangguk-angguk sambil merasa kagum, "Hebat juga dia ya!"
"Ya itulah, mereka memang pasangan yang sama-sama hebat!" kata Natela.
"Tuan Nikoladze sudah punya anak darinya?"