Tapi baru saja mendekat dari arah samping, gadis itu melirik dan mendelik ke arah Soso. "Apa kamu liat-liat?" tanyanya dalam bahasa Rusia.
Soso tersenyum, lalu berdehem dan menyetel logat Rusia yang dipelajari dari guru-gurunya, "Mungkin ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanyanya dengan bahasa Rusia dan logat pulungan, entah meniru logat Rusia sebelah mana.
"Rusia?" tanyanya.
Soso mengangguk, ia merasa tipuannya berhasil. Ia lalu menyodorkan tangannya. Gadis itu tampak ragu, tapi akhirnya menerima uluran tangan Soso. "Koba Ivanovich!" Soso menyebutkan nama sekenanya.
"Tatiana Robishkaya!" gadis itu menyebutkan namanya dengan sedikit ragu.
"Ada yang bisa saya bantu, Nona Tatiana?" tanya Soso sambil berusaha tetap memaksakan logatnya.
"Aku sedang menunggu kereta yang akan menjemputku..."
Tiba-tiba mata Soso tertuju pada sebuah kereta yang sedang berhenti tak jauh dari situ, kereta yang tadi mengantarnya dari Tiflis. Mungkin kusirnya sedang beristirahat. Soso langsung bersiul, kusir itu melirik, dan mengenali Soso. Soso melambaikan tangannya, dan si kusir langsung membawa keretanya mendekat.
"Biar saya antar Nona dengan kereta saya..." kata Soso.
"Tapi..." gadis itu tampak ragu.
Kusir kereta turun dan mendekati Soso, "Ada apa Tuan? Apa sudah mau kembali ke Tiflis?" tanyanya.