Ada yang aneh memang, kenapa serangan rasis itu juga 'pilih kasih' kepada Tuanzebe dan Martial saja. Kenapa misalnya, Paul Pogba, Wan-Bissaka, Mason Greenwood, dan Marcus Rashford --pemain-pemain United yang tampil malam itu dan sama-sama berkulit gelap-- tidak menjadi sasaran serangan. Apakah yang lain itu tampil baik? Tidak juga. Bahkan Bruno Fernandes yang biasanya 'bagus sendiri' juga melempem dalam pertandingan itu.
Lepas dari itu, serangan kepada Tuanzebe dan Martial itu bisa benar-benar menjadi borok dan nanah yang lebih sulit disembuhkan dari luka gores yang ditinggalkan oleh The Blades. Tuanzebe dan Martial mungkin bisa menerima jika hanya dicaci maki karena bermain buruk. Malah bisa jadi itu menjadi cambuk agar mereka memperbaiki diri. Tapi kalau hati dan rasa mereka sebagai manusia yang dilukai, sulit untuk bisa sembuh dengan cepat.
Lagian, rasis kok pilih-pilih, kalau main bagus lupa sama ras, kalau buruk ras dibawa-bawa. Situ sehat?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H