Hari itu, Soso menunggu Pak Didi selesai kerja. Pak Didi lalu mengantarnya ke hotel dekat stasiun yang akan jadi tempat nginep Soso malam itu. Pak Didi sendiri pamitan untuk pulang ke rumahnya dulu, katanya untuk minta izin pada istrinya.
Malamnya, karena dibiayai, Soso dan Pak Didi bisa makan enak, sempet jalan-jalan pula dengan kereta kuda melihat-lihat suasana kota Poti di malam hari yang seolah tak mati, terutama di sekitar pelabuhan itu.
Pak Didi memuji-muji majikannya itu. Tapi memang harus diakui, meski baru pertama kali ke Poti, kota itu tampak berbeda dari kota-kota lain yang pernah disinggahinya. Apalagi jika dibandingkan dengan Gori, jauh banget lah.
"Ah, mimpi apa aku semalem..." pikir Soso, merenungi 'nasibnya' itu. Ia menyusuri kilas balik perjalanannya ke Batumi, dari pertemuannya dengan keluarga Pak Sorokoff, Pak Hameed kusir delman baik hati dan keponakannya si Mahmoud, pertemuan 'gila' dengan Natasha, perjalanan di Laut Hitam, sampai akhirnya bertemu dan dijamu oleh seorang walikota!
Ada begitu banyak orang-orang baik di luar sana, dari yang tak dikenalnya, bahkan yang tak seiman sekalipun. Banyak pula orang-orang malang yang menderita. Konflik yang seolah tak ada sesungguhnya nyata di depan kepala, hingga orang-orang yang masih peduli dengan masa depan negerinya itu.
Sungguh sebuah petualangan yang mengesankan baginya. Ia telah belajar banyak tentang kehidupan di luar tembok seminari dan buku-buku...
*****
BERSAMBUNG: (62) Kembali ke Rumah
Catatan:
[1] Ungkapannya ini pernah ditulis Nikoladze dalam sebuah tulisan berjudul "Sebuah Pemikiran dari Atas Gunung Likhi" tahun 1871.
[2] 'Kelompok Pertama' kelompok pemikir generasi tua yang cenderung berdamai dengan Rusia, dan hanya memikirkan soal gerakan agraria.
[3] Kelompok pemikir ini kemudian dikenal dengan Meore Dasi, 'Kelompok Kedua,' yang didirikan oleh Giorgi Tsereteli tahun 1869, dimana Niko Nikoladze menjadi salah satu tokoh penting di kelompok itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H