*****
Sepeninggal Walikota Poti itu, Soso langsung dihampiri Pak Didi, orang yang tadi mengizinkannya bermalam di situ. Ia memanggil Soso untuk mendekat. Wajahnya tampak berseri-seri.
"Kau beruntung sekali Koba..." katanya, "Malam ini kamu tak perlu menginap di pantri, tapi di hotel dekat stasiun. Semuanya sudah diurus oleh kepala bagian rumahtangga atas perintah Pak Walikota..."
Soso melongo, "Yang bener, Pak?"
Pak Didi mengangguk, "Aku ditugaskan untuk menemanimu, mengurus tiketmu sampai ke Gori, dan mengantarmu sampai stasiun besok. Nanti malam aku tidur di hotel bersamamu untuk menyiapkan makan malam dan lainnya...."
"Serius Pak?"
"Iya lah... secara tidak langsung, kau dianggap sebagai tamu kota..." jawabnya.
Soso cengar-cengir, "Wah, terimakasih banyak lho Pak, saya malah jadi merepotkan, padahal saya dikasih tidur di pantri atau di luar pun taka pa-apa..." katanya.
"Aku yang harus berterimakasih padamu..." katanya. "Gara-gara kamu, aku jadi kebagian rezeki juga, bisa nginep di hotel dan makan malam gratis..."
Soso tertawa.
*****