Ya sudah, Soso manut aja sama model pilihan Kang Nunut, termasuk juga dibersihkan cambang, jenggot, dan kumisnya. Lumayan juga lah, rada-rada ganteng. Soso bahkan pangling dengan wajahnya sendiri saat itu.
*****
Pulang cukuran, di rumah Pak Sese ada tamu. Tadinya Soso langsung masuk ke kamarnya, tapi Mak Imel memanggilnya, karena tamu itu katanya hendak menemuinya. Ternyata tamunya adalah Romo Chark yang baru tiba dari Gori. Begitu melihat Soso, Romo Chark langsung tersenyum, "Waah, lama tak jumpa, ganteng juga kau sekarang So..." katanya.
Soso tersipu, "Apa kabar Romo? Bagaimana di kampung?"
"Puji Tuhan... saya sehat-sehat saja. Di kampung ya biasa aja, tak banyak berubah..." jawabnya.
Pak Sese yang tadinya menemani Romo Chark pamitan, meninggalkan mereka berdua.
"Ada acara apa di Tiflis, Romo?" tanya Soso.
"Nggak ada. Saya sengaja ke sini menemui kamu.." katanya.
Soso mendengarkannya, kok ia jadi deg-degan ya.
"Pertama, saya dapat titipan dari ibumu..." katanya sambil meletakkan sebuah bungkusan di atas meja. "Yang ini titipan dari Bonia, anaknya Pak Koba..." ia meletakkan lagi bungkusan yang lain.
Soso mengambilnya, tapi tentu saja tak langsung membukanya. Ia memang penasaran dengan isi dua titipan itu, terutama titipan dari Bonia itu. Tapi sekarang, ia lebih penasaran lagi dengan tujuan Romo Chark yang katanya sengaja menemuinya.