Mohon tunggu...
Fatimah Nur Maulida
Fatimah Nur Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Jakarta

Mahasiswa Jurnalistik, FDIKOM, UIN Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT Minum Banyak Air: Biaya Tak Terlihat dari Kecerdasan Buatan

23 Desember 2024   01:10 Diperbarui: 23 Desember 2024   01:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: The Sunday Times

Terlepas dari segala malapetaka dan kesuraman yang terkait dengan permintaan AI yang terus meningkat terhadap sumber daya alam dan pasokan energi, mungkin AI sendiri bisa menjadi penyelamatnya.

Mengutip dari Teachopedia, dengan memanfaatkan algoritme kompleksnya, pembelajaran mesin (ML) dapat membantu dalam berbagai aspek seperti perkiraan permintaan air, mengoptimalkan sistem daur ulang air, dan bahkan deteksi kebocoran, yang semuanya dapat membantu membalikkan hubungan satu arah AI dengan konsumsi air.

Selain itu, AI juga dapat membantu penelitian dan pengembangan teknik pendinginan udara yang lebih canggih dan efisien, seperti pendinginan perendaman skala besar, seperti yang dilakukan oleh Iceotope dan Green Revolution Cooling (GRC).

Namun, mungkin beban tersebut pada akhirnya harus ditanggung oleh raksasa teknologi itu sendiri.

Hal ini dapat mencakup relokasi pusat data AI ke lokasi yang permukaan airnya hampir tidak dapat dimanfaatkan atau mendasarkan operasinya di lokasi yang lebih sejuk, seperti yang sedang dirintis di Islandia, Finlandia, dan Norwegia.

Satu hal yang pasti: permintaan akan AI semakin meningkat, dan biaya air tidak terlihat oleh pengguna akhir --- jika membiarkan keran tetap menyala di rumah, mungkin kita akan melihatnya di tagihan air. Namun menyerang ChatGPT dan model lainnya akan menimbulkan biaya yang tidak terlihat.

Pada akhirnya, masa depan teknologi dan planet ini saling terkait. Kemajuan yang dicapai oleh AI tidak akan berarti jika kita mengorbankan sumber daya yang paling mendasar: air bersih. Sebagai masyarakat global, kita harus memastikan bahwa inovasi tidak menjadi bumerang yang menghancurkan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun