Mohon tunggu...
Aline Lintang
Aline Lintang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemilik

Hallo ! Aku Lintang, seorang pengusaha, pecinta fashion dan kuliner. Lagi sibuk banget nih mengurus Beanshop, tempat di mana kamu bisa belanja baju kece sambil ngopi santai. Aku percaya kalau hidup itu harus dinikmati, jadi aku bikin tempat ini biar kamu bisa nemuin semuanya di satu tempat. Yuk, mampir dan rasain vibe-nya sendiri!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Pengusaha Muda dan Gadis Pekerja Part 5 (Tamat)

7 Oktober 2024   11:00 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:02 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : https://www.freepik.com

Chapter 5: Akhir Bahagia dan Awal Baru

Pengakuan Cinta yang Penuh Haru

Setelah semua kekacauan yang terjadi di antara mereka---konflik internal perusahaan, perbedaan status sosial, dan kesalahpahaman yang menghancurkan kepercayaan---Ryan tahu bahwa tidak ada jalan lain kecuali menghadapi Lia secara langsung. Ketika malam tiba, dengan rasa cemas bercampur tekad, Ryan memutuskan untuk menemui Lia di rumahnya yang sederhana, berharap bahwa ia akan mendapatkan kesempatan terakhir untuk memperbaiki segalanya.

- - -

Di luar apartemen Lia, Ryan berdiri sejenak, menarik napas panjang sebelum mengetuk pintu. Suara ketukan menggema di koridor sunyi, dan beberapa detik kemudian, pintu terbuka, menampilkan Lia yang tampak terkejut melihat Ryan berdiri di sana.

Wajah Lia menunjukkan campuran antara keterkejutan dan kewaspadaan. Sudah lama sejak mereka berbicara terakhir kali, dan meskipun hatinya berdebar, Lia tetap menjaga jarak.

"Ryan?" tanyanya, suaranya terdengar sedikit ragu. "Apa yang kau lakukan di sini?"

Ryan, dengan sorot mata serius namun penuh harapan, menatap Lia dalam-dalam. "Aku di sini untuk memberitahumu segalanya, Lia. Aku tidak bisa terus hidup seperti ini tanpa menyelesaikan apa yang ada di antara kita."

Lia memandangnya, bingung. Namun, sebelum ia bisa menolak, Ryan mulai berbicara. "Aku tahu aku salah karena tidak mengatakan siapa aku sebenarnya sejak awal. Aku seharusnya tidak menyembunyikan fakta bahwa aku adalah pemilik perusahaan, tetapi aku melakukannya karena aku tidak ingin kau melihatku sebagai seorang pengusaha kaya. Aku ingin kau melihatku sebagai Ryan, seseorang yang tulus ingin mengenalmu lebih jauh."

Lia terdiam, matanya mulai berkaca-kaca. Ia masih teringat semua momen yang mereka lalui bersama, dan bagaimana perasaan tulus itu tumbuh di antara mereka sebelum kebenaran terungkap.

Ryan melanjutkan dengan suara penuh haru, "Aku mencintaimu, Lia. Bukan karena siapa kau bekerja atau dari mana asalmu, tapi karena siapa dirimu. Aku tidak pernah peduli tentang perbedaan status sosial kita. Yang kupedulikan adalah kita, kau dan aku, dan bagaimana kita bisa menjalani hidup bersama."

Air mata mulai mengalir di pipi Lia. Hatinya telah lama berdebat dengan logika, tetapi sekarang, di hadapan Ryan, semua kebimbangan yang selama ini menguasai dirinya perlahan-lahan memudar.

"Aku tahu kau mungkin masih ragu," kata Ryan, suaranya lebih lembut, "tapi aku ingin kau tahu bahwa aku akan melakukan apa saja untuk membuktikan bahwa cintaku padamu tulus. Aku ingin kita menghadapi semua ini bersama, tanpa peduli apa kata orang, tanpa peduli dunia kita yang berbeda. Kau pantas mendapatkan yang terbaik, Lia. Kau pantas dicintai sepenuhnya, dan aku akan berjuang untuk itu."

Lia akhirnya tak bisa menahan perasaannya lagi. "Aku juga mencintaimu, Ryan," katanya, suaranya pecah di antara air mata. "Aku mencintaimu, tapi aku takut... Aku takut bahwa dunia kita terlalu berbeda, dan aku tidak bisa menghadapi semua itu."

Ryan menggeleng sambil tersenyum penuh kasih, "Tidak ada yang terlalu berbeda jika kita bersatu. Dunia kita tidak perlu menjadi penghalang. Kita bisa membangun sesuatu yang lebih besar bersama-sama."

Dengan isak tangis yang lembut, Lia akhirnya melangkah maju dan memeluk Ryan erat. Air mata mereka bercampur, tetapi itu bukan air mata kesedihan---melainkan air mata kebahagiaan yang telah lama tertahan. Mereka akhirnya membiarkan cinta yang terpendam meledak dengan penuh haru, menyatukan dua hati yang selama ini terpisah oleh keraguan dan perbedaan.

- - -

Setelah pengakuan yang penuh emosi malam itu, hubungan Ryan dan Lia memasuki fase baru yang lebih kuat. Lia, yang sebelumnya merasa tidak pantas berada di sisi Ryan, kini memiliki keyakinan bahwa cinta mereka bisa mengatasi segalanya. Ryan juga bertekad untuk memastikan bahwa Lia tidak pernah merasa diremehkan atau terintimidasi oleh perbedaan status sosial mereka.

Suatu hari, setelah segalanya tenang, Ryan membawa Lia ke kantornya, tapi kali ini bukan sebagai karyawan. Ia telah memikirkan cara untuk menunjukkan cintanya dan menghargai kehebatan Lia.

"Lia," kata Ryan dengan senyum hangat saat mereka duduk di kantornya, "aku ingin kau menjadi lebih dari sekadar bagian dari hidupku. Aku ingin kau menjadi bagian dari perusahaanku juga. Aku ingin kau menjadi mitra bisnis dalam segala hal."

Lia tercengang. "Mitra? Maksudmu... bekerja bersamamu?"

Ryan mengangguk penuh keyakinan. "Kau punya bakat luar biasa, Lia. Aku melihat bagaimana caramu menangani toko dan berinteraksi dengan pelanggan. Kau lebih dari sekadar karyawan, kau memiliki kemampuan yang hebat. Aku ingin kita membangun bisnis ini bersama, sebagai tim, sebagai pasangan yang saling mendukung."

Lia tersenyum, tidak bisa menyembunyikan kebahagiaan dan kelegaan yang meluap di dalam hatinya. "Aku tidak pernah membayangkan ini, Ryan. Aku bahkan tidak tahu apakah aku bisa."

Ryan menggenggam tangan Lia erat-erat. "Kau bisa. Aku percaya padamu. Kita akan melakukannya bersama-sama."

Dengan keputusan itu, Lia bukan lagi hanya seorang karyawan biasa yang bekerja di perusahaan Ryan. Dia kini menjadi mitra dan pasangan hidup yang setara, berkontribusi dalam pengembangan bisnis dengan ide-ide kreatifnya. Lia tidak hanya memenangkan hati Ryan, tetapi juga rasa hormat dari banyak orang yang sebelumnya meremehkannya. Ia membuktikan bahwa cinta dan kerja keras bisa membawa siapa saja ke puncak, terlepas dari latar belakang atau status sosial.

- - -

Cerita cinta Ryan dan Lia dengan cepat menyebar di antara rekan kerja, teman, dan keluarga mereka. Banyak wanita yang iri dengan Lia, tidak hanya karena ia berhasil memenangkan hati pria yang tampan dan kaya seperti Ryan, tetapi juga karena cara Ryan mencintainya dengan begitu tulus dan setara. Mereka adalah contoh nyata bahwa cinta sejati melampaui perbedaan, dan bahwa ketika dua orang saling percaya dan mendukung, mereka bisa mengatasi rintangan apapun.

Kehidupan baru Lia sebagai mitra bisnis dan pasangan Ryan bukanlah tanpa tantangan, tetapi setiap tantangan yang muncul justru semakin mempererat hubungan mereka. Mereka bekerja bersama, menghadapi tekanan bersama, dan yang terpenting, mereka selalu saling mendukung dalam segala hal. Cinta mereka tumbuh semakin kuat seiring waktu.

- - -

Dengan semua konflik yang teratasi dan masa depan cerah di depan mereka, Ryan dan Lia merencanakan masa depan mereka bersama, baik dalam bisnis maupun kehidupan pribadi. Mereka menikah dalam sebuah upacara sederhana namun penuh makna, dihadiri oleh keluarga, teman-teman terdekat, dan rekan kerja yang telah menjadi bagian dari perjalanan mereka.

Tidak ada lagi perbedaan status yang menjadi penghalang, tidak ada lagi intrik yang mengganggu hubungan mereka. Mereka adalah pasangan yang saling melengkapi, siap untuk menjalani hidup bahagia bersama, penuh dengan cinta, kerja keras, dan mimpi-mimpi yang akan mereka raih bersama-sama.

Kisah cinta mereka menjadi bukti bahwa cinta sejati bukan hanya tentang kemewahan atau status, tetapi tentang dua hati yang saling mempercayai, saling mendukung, dan saling mencintai apa adanya. Bagi Lia dan Ryan, ini bukan hanya akhir bahagia---ini adalah awal dari perjalanan hidup baru yang penuh harapan dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun