"Diiih, Aa pikir di rumahku yang masak itu siapa?" jawabnya sambil dengay seriusnya mengulek sambel. Kuperhatikan keringat mulai berjatuhan di keningnya.
"Kan ada Bu Eha. Hehehe," kataku sambil nyengir. Membuat Violet sedikit ngambek. Kemudian dia meletakkan sambel goang hasil racikannya di dalam mangkok dan pergi ke watefel untuk mencuci tangannya.
Ah, Tuhan. Semakin aku mengenal gadis ini, kenapa rasa itu makin mendalam? Mungkinkah aku telah jatuh cinta padanya? Pada gadis pencinta alam dan penyanyang kucing dan juga jago masak ini?
Ya, semoga saja cintaku berbalas. Meskipun hingga detik aku belum berani mengutarakan perasaanku dan belum tahu pula bagaimana perasaannya kepadaku.
"Ehm, ehm. Si A Noval mah hobi banget melamun nya." Tiba-tiba saja Ceu Euis telah menggodaku.
"Lagi kangen ama kabogoh di Jakarta kali, Bu," sambut Violet sambil melirik padaku dan tertawa lepas.
Ah, Violet. Andai kamu tahu yang sesungguhnya...
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H