Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Skripsi Rasa Novel

26 Oktober 2019   10:19 Diperbarui: 26 Oktober 2019   13:09 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: lupadaratan.com

Bu Wid membuka gawainya, kemudian menggeleng. "Gak ada WA dari kamu."

Fuih. Begini deh kalau dosen pembimbing skripsimu itu memiliki suami super duper curigaan dan cemburuan. Jangan-jangan semalam itu Irfan asyik WA-an sama suami sang dosen. Buktinya, dosennya sendiri malah amnesia.

"Ini, Bu. Revisi skripsi yang saya janjikan semalam. Tapi maaf, saya gak bisa bimbingan sekarang. Karena saya telah terlanjur janji sama Astuti mau menemaninya ke toko buku."

Sesaat setelah menyerahkan skripsinya, Irfan pun bergegas meninggalkan ruangan sang dosen. Membuat sang dosen hanya pasrah menatap kepergian mahasiswa (nyaris) abadi kampus ini.

***

Malam harinya...

Irfan tampak serius menatap layar laptop 14'' nya yang merupakan hasil dari kerja kerasnya sebagai penulis lepas di sebuah media cetak dan beberapa media online. Ruangan berukuran tiga kali empat meter yang merupakan kamar kosannya itu tampak berantakan. 

Aneka buku tersebar di mana-mana. Belum lagi cangkir berisi kopi hitam kegemarannya, asbak yang penuh debu dan puntung rokok, juga beberapa cemilan teman bergadangnya malam ini.

Ya, saat ini dia memang tengah menggarap sebuah novel yang diberi judul sementara 'Sativa Bunga Padi'. Memadukan ilmu pertanian yang diterimanya di bangku kuliah--meskipun saat ini dia telah berada di tahun ke-5 yang berarti waktunya di kampus hanya tersisa dua tahun lagi--dengan aneka fiksi dan diksi yang dipelajarinya secara otodidak. Awalnya Irfan hanya iseng. Berbekal rasa percaya diri yang tinggi, dia mencoba menawarkan ide dan sinopsis calon novelnya itu kepada salah satu editor penerbit mayor ternama. Dan sialnya, diterima.


Kini, Irfan pun dibuat kalang kabut sendiri. Karena di sisi lain dia kadung janji sama calon mertuanya--orangtua Astuti, pacarnya, akan menyelesaikan skripsinya tahun ini sehingga bisa diwisuda akhir tahun ini juga. Sehingga tahun depan, dia bisa segera melamar Astuti dan menikahi gadis yang telah dipacarinya selama lima tahun terakhir ini.

Di tengah konsentrasi penuhnya terhadap revisi calon novel yang malam ini kudu masuk ke email Teh Merlin, editornya, Irfan tiba-tiba dikejutkan dengan sebuah lagu jadul yang keluar dari gawainya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun