***
ENAM
The Secrets
Pagi nan cerah. Secerah hatiku yang kembali bisa menginjakkan kaki di Paramount TV–walaupun hanya diberi waktu satu hari, sesuai perjanjianku dengan Rizal. Aku bisa kemari itu juga atas permintaan Rizal selaku pemilik tubuh yang sedang kupakai ini. Ya, apalagi kalau bukan mengemban sebuah misi bantuan untuk Abdul dalam rangka pemberian kejutan kepada Sang Pujaan Hati–Miss Diana.
“Gila juga si Abdul. Gue pikir dia cuma sekadar ngefans saja sama Miss Diana,” ujarku sembari geleng-geleng kepala saat mendengar penjelasan Rizal kemarin di rumah sakit.
“Nah, itu dia yang bikin gue jadi senewen.”
“Hah? Kenapa jadi elu yang senewen?” Kutatap laki-laki yang berdiri di hadapanku itu.
“Hm... eh...,” Kuperhatikan Rizal tiba-tiba saja jadi panik begitu mendengar komentarku. Sedang aku hanya bergeming menunggu laki-laki itu melanjutkan omongannya.
“Oke, oke, gue ngaku. Gue ini sebenarnya duda. Gue baru saja cerai dari bini gue tiga bulan lalu, gara-garanya gue itu sudah lama nganggur, hampir setahun ini. Tepatnya setelah di-PHP dari pabrik tempat gue kerja dulu.”
Seketika keningku pun berkerut.