Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Lukisan Jendela

25 Januari 2017   19:32 Diperbarui: 25 Januari 2017   19:53 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat kau menatap ke jendela, lukisan apakah yang akan tersaji?

Mungkin objek yang kaulihat sama, hamparan persawahan.

Tapi tahukah engkau?

Setiap hari lukisan jendela itu selalu berubah.

Bisa jadi hari ini yang kaulihat petani yang tengah membajak sawah.

Tapi esok?

Hei, lihat. Para petani sedang sebar benih.

Lalu, hari ke dua puluh satu?

Kini akan kaudapati mereka melalukan tandur atau menanam padi.

Dan sembilan puluh atau seratus hari kemudian?

Wow! Sawah-sawah itu telah menguning dan padi pun siap dipanen.

***

Karawang, 25 Januari 2017

Puisi pertama yang posting di K. Hehehe...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun