Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerbung | The Office Boy [1]: (Bukan) Sebuah Mimpi yang Terwujud

24 Januari 2017   17:17 Diperbarui: 26 April 2017   20:00 3373
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa, Mbak? Mbak ngomong apa tadi?”

Si Mbak rambut pirang itu balik menatapku. “Kamu OB baru kan, di sini?” Ia sengaja menekankan kata “kan” dalam kata-katanya itu, sehingga membuatku kaget dan tercengang.

“Apa, Mbak? OB... Office Boy, maksudnya?”

“Ya iyalah. Ngapain juga kamu pake seragam begitu kalo bukan OB?”

Kuperhatikan lagi pakaian yang kukenakan. Oh, God! Ini mimpi, kan? Aku, aku cuma mimpi, kan? Kucubit keras tanganku. Aw!

“Ngapain kamu pake cubit tangan segala? Nggak terima jadi OB?” Si Mbak Pirang tampak sinis kepadaku. Rupanya diam-diam ia memperhatikan gerak-gerikku.

Ya iyalah, nggak terima. Gue ini kan konsultan di sebuah perusahaan developer properti ternama di kota ini.

Tapi yang tampak hanyalah dengusan kesal.

“Udahlah, terima aja nasibmu,” tukas Si Mbak Pirang, akhirnya. “Oya. Tolong buatkan saya secangkir white coffee hangat. Ingat, ya, haa-ngat, bukan paa-nas. Trus, antarkan langsung ke lantai dua. Di ruang HRD. Atas nama Lidya. Ingat, ya! Awas kalo salah.”

Fuih! Aku hanya bergeming. Dan Si Mbak Pirang lagi-lagi memperhatikannya.

“Kenapa masih diam mematung di situ? Nggak tau letak pantry? Tuh, tanya aja ke mbak-mbak resepsionis, mereka semua udah pada tau kok.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun