Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cinta dalam Lautan Banjir (Bab 3)

22 April 2016   22:40 Diperbarui: 23 April 2016   02:03 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Hm... kayaknya menu makan malam kita kali ini spesial, ya, Oma? Ada sop buntut, perkedel kentang, tempe goreng dan juga sambel.” Tangan jahil Giri sudah mulai mencoba mengambil sepotong tempe goreng dari atas meja. Tapi malang, sebuah tangan keburu menyentil tangan Girianto. Aow!

“Kebiasaan. Bukannya langsung mandi, malah comat-comot tak karuan,” ujar Oma Bernie sambil melotot ke arah Girianto.

Winda yang melihat kejadian itu hanya mampu tersenyum simpul. Sebenarnya ia ingin sekali tertawa ngakak, tapi tak berani bila itu di depan Oma. Tahu sendiri akibatnya. Akhirnya dengan gerakan bibir, Winda mencoba mengatakan kepada Abangnya, “Syukurin, weks!”

Dan Girianto pura-pura tak melihat reaksi Winda. Sambil meringis, ia pun bergegas berlari menuju kamar mandi.

 

***

 

=== to be continue === 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun