Mohon tunggu...
Ali Mutaufiq
Ali Mutaufiq Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Menulis Artikel kehidupan dan Umum

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar dari Kebijakan Swedia:Kembali Ke Pembelajaran Buku Cetak

27 Januari 2025   06:59 Diperbarui: 27 Januari 2025   06:59 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5. Amerika Serikat: Ketergantungan pada Teknologi Berbeda-beda Antara Negara Bagian

Di Amerika Serikat, kebijakan pendidikan sangat bervariasi antar negara bagian. Di beberapa daerah, terutama di kota-kota besar, banyak sekolah yang telah beralih ke pembelajaran berbasis digital. Di sisi lain, beberapa negara bagian lebih konservatif dan masih mengutamakan penggunaan buku cetak.

Menurut The National Education Association (NEA), meskipun banyak sekolah di AS yang telah mengadopsi teknologi, studi menunjukkan bahwa banyak sekolah di daerah yang lebih pedesaan atau konservatif tetap mempertahankan buku cetak sebagai sarana utama dalam pembelajaran membaca dan ujian. Penelitian menunjukkan bahwa buku cetak lebih efektif dalam mengembangkan kemampuan memahami teks secara mendalam dan memori jangka panjang.

Kesimpulan

Kebijakan Swedia untuk kembali menekankan penggunaan buku cetak dalam pembelajaran adalah langkah yang mencerminkan perhatian terhadap kualitas pendidikan. Meskipun teknologi digital menawarkan berbagai keuntungan, buku cetak masih memainkan peran yang sangat penting dalam pembelajaran, terutama dalam hal keterampilan membaca dan pemahaman yang lebih mendalam.

Dari negara-negara lain seperti Finlandia, Estonia, Jepang, Singapura, dan Amerika Serikat, kita dapat melihat bahwa meskipun adopsi teknologi sangat penting, banyak negara yang tetap mempertahankan peran buku cetak dalam pendidikan mereka. Keseimbangan antara teknologi dan media tradisional seperti buku cetak tampaknya menjadi pendekatan yang paling efektif dalam menciptakan pengalaman belajar yang optimal bagi siswa.

Referensi:

  1. Finnish National Agency for Education (2016). "The Role of Print Books in Education: A Finnish Perspective."
  2. Estonian Ministry of Education and Research (2018). "The Role of Technology and Print Books in Estonian Schools."
  3. Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT), Japan (2020). "Educational Policies on Digital Learning and Print Media."
  4. Singapore Ministry of Education (2020). "Learning with Technology: Keeping Print Books as Core Learning Materials."
  5. The National Education Association (2022). "Digital Learning vs. Print Books: Current Trends in U.S. Education."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun