Finlandia dikenal sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Negara ini telah mengintegrasikan teknologi secara luas dalam pendidikan, tetapi juga menekankan pentingnya buku cetak, terutama dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis.
Menurut Finnish National Agency for Education (2016), meskipun teknologi digunakan untuk membantu pembelajaran, buku cetak tetap menjadi sumber utama dalam pengajaran dasar. Di banyak sekolah dasar, meskipun perangkat digital seperti tablet dan laptop digunakan untuk mengakses informasi, tugas membaca dan ujian pemahaman masih mengandalkan buku fisik. Pendekatan ini mencerminkan filosofi bahwa teknologi harus mendukung, bukan menggantikan, proses pembelajaran yang lebih mendalam.
2. Estonia: Teknologi di Ruang Kelas, Buku Cetak Tetap Esensial
Estonia, yang dikenal sebagai negara digital di Eropa, telah menjadi pionir dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan. Sejak awal 2000-an, negara ini sudah memperkenalkan penggunaan perangkat digital seperti tablet dan komputer di sekolah-sekolah. Namun, meskipun sangat terbuka terhadap teknologi, buku cetak tetap dipertahankan.
Menurut laporan dari Estonian Ministry of Education and Research (2018), meskipun teknologi digital digunakan untuk memperkaya pengalaman belajar, buku cetak masih menjadi alat utama untuk pembelajaran membaca dan menulis di tingkat dasar. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tallinn University, ditemukan bahwa penggunaan buku cetak lebih efektif dalam mengembangkan pemahaman teks secara mendalam dibandingkan dengan perangkat digital, terutama pada anak-anak yang lebih muda.
3. Jepang: Teknologi sebagai Alat Bantu, Buku Cetak Tetap Penting
Jepang, dengan sistem pendidikan yang sangat maju dan terstruktur, juga mulai mengintegrasikan teknologi dalam ruang kelas. Namun, di negara ini, buku cetak tetap menjadi komponen penting dalam pengajaran, terutama dalam hal membaca dan pemahaman teks.
Meskipun banyak sekolah Jepang yang menggunakan teknologi untuk memperkenalkan materi pelajaran dan latihan interaktif, buku fisik masih diutamakan dalam tes membaca dan ujian penting. Laporan dari Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT) Jepang menyatakan bahwa buku cetak membantu siswa lebih fokus dalam memahami materi dan mengingat informasi, yang sulit dicapai dengan hanya menggunakan perangkat digital.
4. Singapura: Memadukan Teknologi dengan Pembelajaran Tradisional
Singapura dikenal dengan sistem pendidikan yang berfokus pada hasil akademis yang tinggi. Di negara ini, teknologi telah diintegrasikan dengan sangat baik dalam pendidikan, tetapi penggunaan buku cetak tetap dijaga. Meskipun sekolah-sekolah di Singapura menggunakan perangkat digital untuk mengakses informasi dan mengerjakan latihan, buku cetak tetap diprioritaskan dalam pembelajaran membaca dan pemahaman teks.
Singapore Ministry of Education (2020) mencatat bahwa, meskipun teknologi semakin dominan dalam pendidikan, buku cetak tetap menjadi metode utama untuk mengembangkan keterampilan literasi di tingkat dasar. Para guru didorong untuk menggunakan teknologi secara bijak sebagai alat pendukung, bukan sebagai pengganti buku cetak.