Ini menunjukkan bahwa menjaga kehormatan orang lain merupakan bagian dari etika dalam berinteraksi yang sangat ditekankan oleh Nabi SAW.
3. Etika dalam Menyampaikan Pesan
Rasulullah SAW adalah utusan Allah yang diberikan tugas berat untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Dalam menjalankan tugas ini, beliau menunjukkan bagaimana cara yang tepat dalam menyampaikan pesan, baik itu berupa wahyu Allah atau nasihat kehidupan.
a. Menyampaikan Pesan dengan Bijaksana
Rasulullah SAW selalu menyampaikan pesan dengan cara yang bijaksana dan tidak terburu-buru. Hal ini tercermin dalam firman Allah SWT dalam Al-Qur'an:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik." (QS. An-Nahl: 125)
Ayat ini mengajarkan kita bahwa dalam menyampaikan pesan, kita harus menggunakan kebijaksanaan, kesabaran, dan cara yang terbaik agar pesan dapat diterima dengan baik oleh orang lain.
b. Menyampaikan Pesan dengan Kejujuran
Kejujuran adalah salah satu prinsip penting dalam menyampaikan pesan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Dalam banyak kesempatan, beliau selalu berbicara dengan jujur tanpa ada niat untuk menipu atau menyembunyikan kebenaran. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim, beliau bersabda:
"Sesungguhnya kata-kata yang paling benar adalah kata-kata Allah, dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad." (HR. Muslim)
Kejujuran dalam menyampaikan pesan menjadi kunci utama dalam membangun komunikasi yang baik, baik dalam konteks dakwah maupun dalam kehidupan sehari-hari.