Ali Mutaufiq, S.E., M.M., CAIA.,CODS
Akhlak Rasulullah SAW adalah teladan terbaik yang harus diikuti oleh umat Islam. Etika dalam berbicara, berinteraksi, dan menyampaikan pesan menjadi aspek penting dalam ajaran Islam yang dapat kita pelajari dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Akhlak mulia beliau mencakup semua aspek kehidupan, termasuk cara berbicara yang penuh hikmah, interaksi yang penuh kasih sayang, serta cara menyampaikan wahyu Allah SWT dengan bijaksana. Dalam artikel ini, kita akan mengulas beberapa dimensi akhlak Rasulullah SAW dalam hal berbicara, berinteraksi, dan menyampaikan pesan, serta pendapat para ulama, ayat Al-Qur'an, hadis, dan referensi yang mendasarinya.
1. Etika dalam Berbicara
Rasulullah SAW dikenal dengan kata-kata yang penuh hikmah, sopan, dan tidak berlebihan. Beliau selalu berbicara dengan jelas dan lugas tanpa menyakiti perasaan orang lain. Etika berbicara Rasulullah SAW dapat dijadikan teladan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam berbicara dengan sesama Muslim maupun non-Muslim.
a. Berbicara dengan Lembut dan Santun
Rasulullah SAW selalu menghindari perkataan yang kasar dan menyakitkan. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda:
"Sesungguhnya kalian tidak dapat masuk surga karena amal kalian, mereka berkata: 'Wahai Rasulullah, tidak pula karena engkau?' Beliau menjawab: 'Tidak, kecuali jika Allah memberi rahmat-Nya kepada kalian'." (HR. Bukhari)
Hadis ini mengingatkan kita bahwa berbicara dengan lemah lembut dan tidak menyakiti hati orang lain adalah cara yang diajarkan oleh Nabi SAW. Beliau tidak pernah berkata sesuatu yang tidak perlu dan selalu menjaga adab dalam berbicara.
b. Tidak Bergunjing dan Tidak Memfitnah
Rasulullah SAW juga mengajarkan umatnya untuk menghindari bergunjing dan memfitnah. Dalam sebuah hadis, beliau bersabda: